Latest News

Showing posts with label Alam Nusantara. Show all posts
Showing posts with label Alam Nusantara. Show all posts

Sunday, June 30, 2013

Cara Dan Teknik Budidaya Ikan Patin

Ikan patin adalah sekelompok ikan yang berkumis, (Siluriformes) Yang termasuk dalam (Genus Pangasius), (Famili Pangasiidae) Nama patin juga di sematkan pada salah satu anggotanya. Sekelompok ikan ini banyak sekali nilainya di segi Ekonomi. Patin biasa dan patin siam, (P. hypophthalmus syn. P. sutchi) Atau di beberapa pustaka menyebutkan Jambal siam.

Banyak berbagai macam jenis ikan perairan air tawar memang lumayan banyak jumlahnya. Selama ini masyarakat banyak yang memilki hoby menjadi salah satu salah satu bagian dari usaha mereka yang sekiranya bisa di jadiakn peluang hidup. pada saat ini ikan patin telah terkenal di Mana-mana pada khusunya di masyarakat indonesia raya. Dan juga telah tersebar hingga sampai kepelosok pedesaan sana.

Sebagai mana yang telah kita ketahui bahwa ikan patin tersebut merupakan salah satu ikan air tawar yang banyak memiliki peluang ekonomi untuk Di Budidayakan. Budidaya ikan patin ini masih perlu kita perluaskan lagi, Karena pemenuhan atas permintaan ikan patin tersebut masih sangat terbatas dan kurang. Ikan patin seperti halnya ikan lele yang tidak memiliki sisik dan tidak memiliki semacam duri yang tajam di bagian siripnya. Dan keduanya tergolong dalam kelompok (catfish) Ada juga yang menyebut ikan patin ini dengan ikan lele bangkok. Di beberapa daerah ikan patin memiliki nama yang Berbeda-beda, Antara lainya adalah ikan Jambal, Ikan Juara, Lancang dan Sodarin. Nah, Rasa ikan patin yang enak dan gurih konon memiliki rasa yang amat lebih gurih di bandingkan ikan lele. Justru ikan patin memiliki kandungan minyak dan lemak yang cukup banyak dalam dagingnya.

Cara Dan Teknik Budidaya Ikan Pantin


Nah Buat anda, Teknik budidaya ikan patin sebenarnya relatif mudah, Sehingga anda tak perlu ragu dan bimbang jiak anda berminat menekuni budidaya ikan patin tersebut. Pada Awal-awalnya pemenuhan kebutuhan ikan patin ini hanya mengandalkan cara penangkapan dari sungai, Danau dan rawa. sebagai habitat ikan patin tersebut. Seiring dengan meningkatnya peminat mastarakat ikan patin mulai di budidayakan di kolam seperti, kolam dengan menggali tanah dan kolam dari terpal.

Peluang usaha budidaya ikan patin terebut bisa dilakukan dengan 2 bidang kegiatan seperti, kegiatan pembenihan, dan kegiatan pembesaran sebagai komsumsi. Kegiatan pembenihan merupakan upaya untuk menghasilkan benih pada ukuran yang tertentu. Budidaya ikan patin pemenuhan bibit ini cukup memenuhi prospek yang bagus karena permintaan bibit juga cukup besar.

Budidayaikan patin sebagai persediaan bibit ini memerlukan waktu yang relatif pendek sehingga perputaran modal dapat di percepat. Budidaya ikan patin ini dalam kategori pembesaran yang biasanya di lakukan pada saat bibit ikan patin memiliki berat 8-12 gram/ekornya. Dan setelah 6 bulan bisa mencapai 600-700 gram/ekonya. sebagai petani ikan patin ini memanen setelah berusia 3 hingga 4 bulan karena permintaan pasar ikan patin dengan bobot yang lebih rendah per ekornya. Budidaya ikan patin sebagai bibit dan ikan komsumsi memiliki peluang usaha yang Sama-sama menguntungkan. Nah tergantung kepada pilihan anda mana yang lebih menguntungkan dan memungkinkan. Budidaya ikan patin memerlukan beberapa persyaratan dan kondisi lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan.Buat anda persyaratan Budidaya ikan patin seperti berikut di bawah ini.

1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan dan budidaya ikan patin adalah : Sejenis tanah liat/Lempung. Tidak berporos, Jenis-jenis tanah tersebut bisa menhan massa air kuat dan besar dan tidak bocor sehingga dapat di buat sebagai pematang atau dinding kolam.

2. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam yang berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.

3. Apabila pembesaran patin dilakukan dengan jala apung yang di pasang disungai maka lokasi yang tepat adalah sungai yang ber arus lambat.

4. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin haruslah bersih. tidak terlalu keruh dan tidak bercampur Bahan-bahan kimia beracun. dan minyak atau limbah pabrik. Dan kualitas air harus terus di perhatikan, untuk mengindari timbulnya Jamur dan yang lainya. Maka perlu di tambahkan larutan penghambat pertumbuhan jamur (Emolin atau Blitzich Dengan dosis 0,05 cc/Liter).

5. Suhu air yang bagus pada saat penetesan telur menjadi larva di akuarium adalah antara 26-28 Derajat C. Di Daerah-daerah yang suhu airnya relatif rendah diperlukan heater atau pemanas untuk mencapai suhu optimal yang relatif Stabil.

6. PH Air Berkisar Antara : 6,5-7.

Teknik Budidaya ikan patin

Pembibitan ikan patin : Pembibtan ikan patin merupakan upaya untuk mendapatkan bibit dengan dengan kualitas yang baik, Dan jumlah yang mencukupi permintaan. dengan cara tradisional bibit ikan patin diperoleh dengan menangkap dari habitat aslinya seperti, Sungai, Danau, Rawa dan tempat yang lainya. Untuk tujuan komersial bibit harus diupayakan semaksimal mungkin dengan pembibitan di kolam. Persiapan dan Langkah-langkahnya adalah seperti berikut di bawah ini.


1. Memilih calon induk siap pijah

Induk patin yang hendak di pijah sebaiknya di pelihara dahulu secara khusus terlebih dahulu dengan pemeliharaan yang Intensif. Selama pemeliharaan induk ikan di beri makanan yang khusus yang mengandung protein tinggi. Dan selain dari itu di berikan juga rucah 2 kali seminggu sebanyak 10% bobt ikan induk. Langkah-langkah ini dilakukan untuk mempercepat kematangan gonad.

Ciri-ciri induk patin yang telah matang gonad dan siap untuk di pijahkan. sebagai berikut ini.

A. Induk Betina

1. Umur 3 tahun
2. Ukuran 1,5-2 kg
3. Perut membesar kearah anus
4. Perut terasa empuk dan halus jika di raba
5. Kloaka membengkak dan berwarna merah tua
6. Kulit pada bagian perut lembek dan tipis
7. Jika di sekitar Kloaka ditekan akan keluar beberapa butir telur yang berbentuk bundar dan besarnya seragam.

B. Induk jantan

1. Umur 2 tahun
2. Ukuran 1.5-2 kg
3. Kulit perut lembek dan tipis
4. Jika di urut akan keluar cairan sperma berwarna putih
5. Kelamin membengkak dan berwarna merah tua

2. Persiapan hormon peransang/kelenjar hipifise dari ikan donor, Seperti biasanya ikan emas

Hormon perangsang dibuat dengan menggunakan kelenjar hipofise ikan mas. Kelenjar hipofise bisa di temukan pada bagian otak ikan mas. Yang berwarna putih dan cuckup kecil. Lalu ambil dengan Hati-hati dengan menggunakan pinset. Setelah diambil masukkan kedalam tabung kecil dan di tumbuk sampai halus lebih bagus jika anda pastikan benar benar halus ddan lebut. Kemudian campurkan dengan air murni atau (aquades) yang bisa anda beli di apotik terdekat.

3. Kawin suntik (Induce breeding)

Setelah kelenjar hipofise di campur dengan air murni (aquades) telah disediakan, ambil dengan jarum suntik dan suntikkan pada ikan patin tersebut. Dan ikan patin siap dipijahkan. Metode kawin suntik ini diterapkan untuk merangsang induk patin betina untuk mengeluarkan telur untuk yang selanjutnya di buahi oleh si patin jantan.

4. Penetesan telur

Telur yang telah di buahi akan menetes dalam waktu sekitar 4 hari paling lama. Selama menunggu telur menetes perlu di pantau kondisi air, Dan ganti air sebagian dengan air bersi dari air sumur.

5. Perawatan Larva

Benih ikan patin yang berumur 1 hari di pindahkan kedalam akuarium atau bak yang berukuran 80 cm x 45 cm x 45 cm. Bisa juga dalam ukuran yang lain. Setiap akuarium atau bak, di isi dengan air sumur Bor yang telah diaerasi. Kepadatan penebaran ikan adalah 500 ekor per akuarium, Aerator di tempatkan pada setiap akuarium agar di perlukan oksigen biar benih dapat tercukupi. Dan untuk menjaga kestabilan suhu ruangan dan dan suhu air, gunakan heater atau dapat juga menggunakan kompor untuk menghemat biaya. Benih umur sehari belum perlu di beri makan tambahan dari luar, Karena masih mempunyai cadangan makanan berupa yolksac atau kuning telur. pada hari ke 3 benih ikan di beri makanan tambahan berupa emulsi kuning kuning telur ayam yang di rebus. Dan selanjutnya Berangsur-angsur diganti dengan makanan hidup berupa (moina cyprinacea) Atau juga yang biasa di kenal dengan kutu air atau Jentik nyamuk.

6. Pendederan

Benih ikan patin dibesarkan pada kolam tebar atau bak yang dari semen. Dan lebih bagusnya pada kolam yang berlumpur, karena banyak mengandung (plankton dan fitoplankton) Sebagai pakan alami.

7. Pemanenan

A. Benih ikan patin bisa dipanen sesuai dengan ukuran yang kita kehendaki.     
B. Pemeliharaan pembesaran : Pemeliharaan pembesaran ditujukan untuk pemenuhan ikan patin komsumsi, Ikan patin komsumsi ada berbgai ukuran, Antara lain, 200 gram hingga 1 kg. Masa panen menyesuaikan dengan permintaan pasar. Dan ada bagian yang lebih senang yang berukuran kecil sekitar 200 gram Bahkan lebih. Pada usia 6 bulan ikan patin sudah mencapai bobot 600 hingga 700 gram.

Sekian terimakasih karena anda telah menyimak dan membaca artikel Cara Dan Teknik Budidaya Ikan Patin tersebut, Semoga banyak manfaatnya untuk anda tentunya pengunjung saya http://irianjayasehat.blogspot.com/2013/05/cara-dan-teknik-budidaya-ikan-pantin.html

Saturday, June 29, 2013

Tips Terbaik Dan Mudah Budidaya Kelapa Sawit

Tips Terbaik Dan Mudah Budidaya Kelapa Sawit : Kelapa sawit atau Elaeis ini adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak Seperti, Minyak Masak, Minyak Industri, Maupun bahan bakar (Biodiesel) Yang perkebunanya menghasilkan keuntungan yang besar sehingga banyak hutan dan perkebunan yang lama di komversi menjadi perkebunan buah kelapa sawit. Nah... Negara indonesia kita ini adalah lumayan banyak penghasil minyak kelapa sawit terbesar di Dunia. Di negara indonesia penyebaranya di daerah Aceh, Pantai timur Sumatra, Jawa juga Sulawesi.

Cara penanaman kelapa sawit yang baik dan benar berikut ini saya berikan beberapa tips dalam menanam kelapa sawit tersebut. Tips ini di rangkum dari pengalaman penulis selama belajar dan bertanam tanaman kelapa sawit. Berikut di bawah ini tips terbaik mudah dan benar budidaya kelapa sawit.

1. Pada lahan daerah yang kering, Dan menanam kelapa sawit dengan sistem lembah tangkapan air. Maksutnya : Tanah di gali terlebih dahulu yang berbentuk bulat berdiameter (150 cm Sedalam 30 cm) Kemudian di Tengah-tengahnya di gali lubang petak yang berukuran (50 x 50 x 50 cm) Untuk lubang penanaman Bibit. Hal ini akan sangat membantu asupan Air, Karena sawit adalah tanaman yang sangat banyak membutuhkan air. Selain dari itu akan membantu Efisiensi pemupukan. Karena akan menghindari hanyutnya pupuk yang terbawa air hujan. Akan tetapi tentu biayanya lumayan besar, Namun dalam jangka panjang perlakuan ini akan jauh lebih menguntungkan anda.


2. Pada lahan yang ada serangan hama tikusnya, Balutlah pangkal pohon sawit yang baru di tanam dengan kawat ram atau kawat kandang ayam setinggi (50 cm). Dan bagian bawah kawat haruslah kandas ke tanah, Dan bisa juga memakai Jala bekas. Kemudian pembalutan dilakukan dengan tidak terlalu ketat dan kuat, Agar pertumbuhan batang kelapa sawit tidak terganggu.


Tips Terbaik Dan Mudah Budidaya Kelapa Sawit
 

3. Apabila ada pohon kelapa sawit yang berbuah Jarum, Atau durinya saja yang banyak namun buah nya terlalu kecil, Stop, jangan di tebang atau di ganti, Kumpulkan sampah dedaunan kering sekitar pangkal batangnya kemudian bakar sampai daun pada pelapah terbawah pohon yang sedikit layu. Anda lakukan setiap 20 hari sekali atau setiap pemanenan buah kelapa sawit Sekitarnya. Selain dari itu buah jarumnya haruslah tetap di panen, Di buang, Dan pelapahnya juga di bersihkan sesuai rotasi pembersihan pelapah kelapa sawit yang lainya. Kemidian secara Berlahan-lahan pohon kelapa sawit ini akan berubah buahnya menjadi normal dan bagus layaknya buah sawit yang Normal.

4. Lahan yang terlalu tinggi kandungan asam/Aluminiumnya (AL) Maka bisa di netralkan dengan meneburkan Pupuk Abu atau pupuk Dotani dan tanah kapur sebanyak (30 kg Perpohon). Hal seperti ini bisa juga di terapkan untuk lahan yang gambut dalam.

5. Ciri-ciri sawit jenis dura : Sabut buahnya tipis, Kernel (Tempurung bijinya) Besar dan tebal. Biji (Intinya) Juga besar atau berjumlah sampai 3 biji dalam satu tempurung atau cangkang. Jenis ini banyak di tanam oleh rakyat petani, Karena Bobot TBS nya yanglebih berat. Sebaliknya sawit jenis Tenera, Sawit tenera ini sabut kelapanya tebal, Kernelnya kecil dan kulit kernelnya tipis. Bobot TBSnya lebih ringan di banding sawit jenis dura,Jenis tenera ini paling banyak di tanam di perkebunan besar karena rendemen atau pesentase CPO Nya yang tinggi. Juga kulit bijinya yang tipis dan lunak akan sangat menghemat usia peralatan pabrik buah kelapa sawit.

6. Jarak tanaman pohon buah sawit sebaiknya tidak kurang dari (9 x 8 Meter) Kecuali anda menggunakan bibit sawit unggul pelepah pendek. Sawit unggul pelepah pendek tersebut memang bisa di tanam lebih rapat dari pada sawit lokal. Dan lebih menguntungkan dalam jangka pendek dan menengah. Tetapi dalam jangka panjang maka hasilnya akan kalah sedikit di banding sawit lokal. Karena usia sawit lokal yang lebih panjang hingga (3-4 Tahun). Nah selain dari itu sawit unggul tandan buahnya akan sedikit mengecil apabila telah berusia diatas lokal. Sehingga sering patah atau tumbang jika datang badai atau angin besar.

Hal ini yang membuat banyak perkebunan besar pohon sawitnya tinggal (60-75%) saja pada saat peremajaan. Bandingkan dengan sawit lokal yang biasanya bertahan pada kisaran (90%) pohon masih berdiri.Selain dari faktor bibit, Faktor pemupukan juga ikut menetukan kekokohan pohon. Pupuk yang banyak akan membuat batang dan akar pohon sawit menjadi rapuh.Ciri-ciri pohon sawit yang kebanyakan pupuk adalah, Batangnya Gundul, Sedikit sekali sisa pangkal pelapah yang masih menempel.   


7. Pada saat ini perkebunan melakukan Planting inter planting pada saat peremajaan tanaman buah sawit. Maksutnya : 3 tahun sebelum sawit tua diafkir atau di tumbang,Bibit sawit baru berumur 2 tahun setelah di tanam tepat diantara jarak tanak yang lama. Setelah tanaman baru berumur 3 tahun, Baru sawit lama di tumbang dengan (Buldozer) Dan ada juga membunuh pohon tua tersebut dengan meracun. Caranya : adalah batang di suntikkan racun kedalam lubang hasil pemboran tadi. Kemudian lubang di tutup lagi dengan tanah liat, Dan posisi lubang adalah mengarah ke bawah, Sehingga racun tidak tumpah, Dan jumlah racun berkisar (150 cc).

8. Bibit sawit yang berumur 2 tahun, Sebelum di bawa ke kebun sawit, Di potong terlebih dahulu semua pelapahnya Setengah, Kecuali di bagian Pucuk. Hal ini untuk mencegah Stress akibat penguapan air pohon yang berlebihan, Perhatikan, Jangan membuang tanah yang ada di dalam (Polibag) Dan polibag haruslah di buka sebelum bibit di tanamkan. Dan hentikan penyiraman bibit 2 hari sebelum di pindahkan ke kebun atau kelapangan Guna mencegah pecahnya tanah pada saat diangkut.

9. Waktu membongkar bibit besar dari dari tempat tanam pembibitanya, Lalu miringkan bibit kemudian potong akarnya yang menembus polibag dengan arit/sabit. Peringatan, jangan pernah menariknya dengan paksa,demikian saja sedikit tips dengan bertanam buah sawit. Apabila ada komentar atau yang ingin di perjelas silahkan saja anda hubungi No Hp (0812 6307 6562) Terimakasih atas postingan bapak http://peuyeumcipatat.blogspot.com.

Teknik Budidaya Sawit


1. Syarat pertumbuhan 


Iklim : Lama penyinaran matahari Rata-rata (5-7 jam/hari) Curah hujan tahunan (1.500-4.000 mm) Dan temperatur optimal (24-28 OC) Juga ketinggian tempat yang ideal antara (1-500 m dpl) Kecepatan angin (5-6 km/jam) Untuk membantu proses penyerbukan.

2. Media tanam

Tanah yang baik mengandung banyak lempung, Beraerasi baik dan subur. Berdrainase baik, Permukaan air tanah cukup dalam, Dan solum juga cukup dalam (80 cm) pH tanah 4-6,Dan tanah tidak berbatu,Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial,Tanah gambut saprik, Dataran pantai dan muara sungai dapat di jadikan perkebunan kelapa sawit.

3.Pedoman teknis budidaya kelapa sawit

Pembibitan dan penyemaian : Kecambah di masukkan polibag (12 x 23 atau 15 x 23 cm berisi 1,5-2,0kg) Tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah di tanam sedalam (2 cm) Dan tanah di polibag harus berumur sampai 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai, Dan bibit di pindah tanamkan. Bibit dari dederan di pndahkan kedalam polibag (40 x 50 cm) setebal (0,11 mm) yang berisi (15-30 kg) tanah lapisan atas yang diayak, Dan sebelum bibit di tanam siram tanah dengan POC NASA 5 ml atau 0,5 tutup/liter air. Polibag diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak (90 x 90 cm).

4. Pemeliharaan pembibitan

Penyiraman di lakukan 2 kali sehari, Dan penyiangan 2-3 kali sebelum atau di sesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Bibit tidak normal, Berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus di buang. Seleksi di lakukan pada umur 4 dan 9 bulan. Pemupukan pada saat pembibitan sebagai berikut di bawah ini :

1. Pupuk makro

Minggu pertama : (15-15-6-4)
Minggu kedua dan tiga : (2 gram)       

Minggu keempat dan lima : (4 gr)
Minggu enam dan delapan : (6 gr)
Minggu ke sepuluh dan dua belas : (8 gr)
Mingu ke 14, 15, 16 & 20 (8 g)
Minggu 22, 24, 26 & 28 (12gr)
Minggu 30, 32, 34 & 36 (17gr)
Minggu 38 & 40 (20gr).
Minggu 12-12-17-2 Minggu 19 & 21 (4gr) 
Minggu 23 & 25 (6gr)
Minggu untuk 27, 29 & 31 (8gr)
POC NASA minggu mulai 1-40 (air memercik 1-2cc/lt perbibit 1-2 minggu).

Dengan Catatan: Akan lebih baik pembibitan diselingi / SUPER NASA 1-3 kali digabungkan dengan dosis 1 botol + 400 bibit. 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air digunakan sebagai larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman


Teknik Penanaman


Penentuan Pola TanamanPola tanam monokultur atau tumpangsari dapat. Tanaman penutup tanah (legume penutup tanaman LCC) di bidang perkebunan kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, menjaga kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu ( gulma). Kacang-kacangan Penanaman harus dilaksanakan secepat persiapan lahan selesai.3.2.2. Tanaman Lubang pembuatan


Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum tanam dengan ukuran 50 � 40 cm sedalam 40 cm. Sisa tanah digali (20 cm) dipisahkan dari tanah di bawah. 9 � 9x9 m jarak. Daerah perbukitan, membuat teras melingkari bukit dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.3.2.3. Penanaman Metode


Penanaman di awal musim hujan, setelah hujan turun terus. Sehari sebelum tanam, bibit dalam polybag flush. Lepaskan plastik polybag dengan hati-hati dan menaruh benih ke dalam lubang. Taburkan Natural GLIO yang telah tumbuh di kotoran selama 1 minggu + sekitar akar tanaman. Segera ditimbun dengan tanah digali. Tuang merata dengan dosis � POC NASA 5-10 ml / liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup / tangki). Hasilnya akan lebih baik jika Anda menggunakan SUPER NASA. Adapun cara menggunakan SUPER NASA adalah sebagai berikut: 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air digunakan sebagai larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.



Pemeliharaan Tanaman

Jahitan dan SpasiDisulam dengan bibit tanaman mati berusia 10-14 bulan. Populasi 1 hektar + 135-145 pohon agar tidak ada sinar matahari kompetisi.3.3.2. PenyianganTanah di sekitar pohon harus bersih dari gulma.3.3.3. PemupukanAnjuran pemupukan sebagai berikut:Pupuk Makro
Urea 1. Bulan 6, 12, 18, 24, 30 & 362. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dll225 kg / ha1000 kg / ha
TSP 1. Bulan 6, 12, 18, 24, 30 & 362. Bulan ke 48 & 60115 kg / ha750 kg / ha
MOP / KCl 1. Bulan 6, 12, 18, 24, 30 & 362. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dll200 kg / ha1.200 kg / ha
Kieserite 1. Bulan 6, 12, 18, 24, 30 & 362. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dll75 kg / ha600 kg / ha
Borax 1. Bulan 6, 12, 18, 24, 30 & 362. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dll20 kg / ha40 kg / ha
NB. : Pupuk pertama harus di awal musim hujan (September-Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret-April).


POC NASAa. Dosis POC NASA mulai awal tanam:0-36 bln 2-3 tutup / diencerkan secukupnya dan tuangkan di sekitar pangkal batang, setiap 4-5 bulan> 36 bln 3-4 tutup / diencerkan secukupnya dan tuangkan di sekitar pangkal batang, setiap 3-4 bulan
b. Dosis POC NASA produksi di pabrik yang ada tetapi tidak dari awal memakai POC NASATahap 1: Aplikasikan 3-4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bulan. Dosis 3-4 tutup / pohonTahap 2: Aplikasikan setiap 3-4 bulan. Dosis 3-4 tutup / pohonCatatan: Akan lebih baik pemberian diselingi / ditambah SUPER NASA 1-2 kali / tahun dengan dosis 1 botol 200 + tanaman. Bagaimana untuk melihat Teknik Penanaman (Titik 3.2.3.)3.3.4. Daun pemangkasanAda tiga jenis pemangkasan adalah:a. Pemangkasan pasirMembuang daun kering, buah atau buah busuk pertama kalinya 16-20 tanaman bulan.b. Penurunan produksiPotong daun yang tumbuh tumpang tindih (songgo dua) untuk persiapan panen umur 20-28 bulan.c. Pemeliharaan pemangkasanBuang daun songgo dua secara teratur sehingga jumlah tanaman pokok hanya ada 28-54 helai.3.3.5. Bunga pengebirianBunga potong tumbuh pria dan wanita pada 12-20 bulan tanaman tua.3.3.6. Buatan PenyerbukanUntuk mengoptimalkan jumlah tandan buah, penyerbukan dibantu dibuat oleh manusia atau serangga.a. Penyerbukan oleh manusiaSelesai saat tanaman 2-7 minggu pada bunga betina sedang represif (bunga betina siap untuk diserbuki oleh serbuk sari jantan). Karakteristik bunga represif adalah kepala putik terbuka, warna stigma kemerahan dan berlendir. Penyerbukan cara:1. Mandi bunga selubung.2. Campur serbuk sari dengan murni bedak (1:2). Serbuk sari diambil dari pohon yang baik dan biasanya sudah dipersiapkan di laboratorium, semprotkan serbuk sari pada stigma menggunakan lap bayi / puffer.b. Penyerbukan oleh serangga penyerbuk Kelapa SawitCamerunicus Elaeidobius serangga penyerbuk tertarik pada bau bunga jantan. Serangga dirilis menjadi bunga betina sebagai represif. Keuntungan ini adalah tandan buah cara yang lebih besar, bentuk buah lebih sempurna, lebih produksi minyak 15% dan produksi inti (minyak inti) meningkat sampai 30%. 

 












Hama dan Penyakit

3.4.1. Hamaa. Hama MitePenyebab: tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang adalah daun. Gejala: daun bronz mengkilap dan berwarna. Pengendalian: Semprotkan Pestona atau BVR.b. Ulat SetoraPenyebab: Setora Nitens. Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun dimakan sehingga lidinya ditinggalkan sendirian. Pengendalian: Penyemprotan dengan Pestona.3.4.2. Penyakita. Akar LedakanPenyebab: Rhizoctonia lamellifera dan Phythium Sp. Menyerang bagian akar. Gejala: Kematian mendadak di persemaian bibit, tanaman dewasa layu dan mati, terjadi pembusukan akar. Pengendalian: membuat persemaian yang baik, penyediaan air irigasi pada musim kemarau, penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan. Pencegahan dengan penggunaan Natural GLIO.b. Garis kuningPenyebab: Fusarium oxysporum. Daun diserang. Gejala: kuning pucat oval lingkaran di sekitar warna coklat pada daun, daun kering. Pengendalian: inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda. Pencegahan dengan penggunaan Natural GLIO sejak awal.c. Dry Rot BasalPenyebab: Ceratocyctis paradoxa. Rods diserang. Gejala: kulit rapuh, daun dan busuk kering, daun muda mati dan kering. Pengendalian: adalah dengan menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit.Catatan: Jika pengendalian hama dengan menggunakan pestisida alami tidak dapat mengatasi dengan pestisida kimia yang dianjurkan digunakan. Agar lebih merata penyemprotan pestisida kimia dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup) / tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat dicampur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup) / tangk


Panen

Harvest TimeMulai berbuah setelah 2,5 tahun dan 5,5 bulan setelah penyerbukan masak. Dapat dipanen ketika tanaman telah berusia 31 bulan, setidaknya 60% dari buah itu masak panen, pohon-pohon 1 dari 5 tandan buah panen matang. Karakteristik tandan matang dipanen minimal 5 bagian lepas / jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau setidaknya 10 buah tandan longgar seberat 10 kg atau lebih.

 

Sekian terimakasih karena anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Terbaik Dan Mudah Budidaya Kelapa Sawit tersebut, Semoga banyak manfaatnya untuk anda tentunya pengunjung saya http://irianjayasehat.blogspot.com/2013/06/tips-terbaik-dan-mudah-budidaya-kelapa.html    

Tips Mudah Budidaya Buah Naga Organik

Sejarah singkat : Buah naga ini adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan selenicereus. Buah naga ini berasal dari Meksiko, Amerika tengah, Amerika selatan. Namun sekarang di budidayakan di Negara-negara Asia Seperti : Taiwan, Vietnam, Filipina, Indonesia, Malaysia, dan negara asia yang lainya. Buah naga ini juga dapat di temui di : Okinawa, Israel, Australia utara, Tiongkok selatan. Hylocereus Hanya mekar pada malan hari.

Pada tahun 1870 tanaman ini di bawa oleh orang prancis daru guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias, Dan oleh orang vietnam dan orang cina buahnya dianggap membawa Berkah, Oleh sebab itu buah ini selalu di letakkan diantara dua ekor patung naga yang berwarna hijau di atas meja altar. Warna buah merah terlihat mencolok diantara warna buah naga yang hijau. Nah dari kebiasaan inilah buah ini di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh oleh budaya cina yang di kenal sebagai (thang loy) Atau (Buah naga). Nah, Istilah thang loy lalu di terjemahkan di Eropa dan Negara-negara lain yang berbahasa inggris sebagai dragon fruit/buah naga.

Penanaman buah naga saat ini diarahkan pada sistem budidaya Organik, Dengan membudidayakan buah naga secara organik dapat di hasilkan dengan kualitas yang lebih baik. Keuntungan dari budidaya buah naga secara organik, Adalah buah yang di hasilkan sehat, Tampa adanya Residu bahan kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia dan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian pencemaran lingkungan baik berupa air, udara, maupun tanah oleh paparan pestisida dapat di kurangi. Di samping itu juga, penggunaan bahan organik juga dapat mengembalikan kesuburan tanah, Sehingga tanah dapat di pergunakan untuk proses budidaya pertanian Berkelanjutan.

 Tips Mudah Budidaya Buah Naga Organik


Sejauh ini di Indonesia sistem budidaya buah naga, Di indonesia masih menggunakan bahan Kimia. Baik itu pemupukan, maupun penggunaan pestisida. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dengan tidak di imbangi dengan pemberian pupuk organik justru dapat menurunkan tingkat kesuburan tanah dalam kurun waktu yang tertentu. Tekstur tanah pertanian menjadi kurang subur, Keras dan tandus akibat aplikasi pupuk kimia yang berlebihan. Selain dari itu penggunaan pestisida dosis tinggi dapat menimbulkan residu bahan kimia pada hasil produksi, Apabila buah dengan paparan residu pestisida tinggi di komsumsi oleh manusia secara Terus-menerus, Maka residu tersebut akan Terakumulasi dan menjadi racun di dalam tubuh manusia.

Syarat Tumbuh Tanaman Buah Naga

Syarat tumbuh tanaman buah naga tersebut tidak berbeda jauh dengan tanaman kaktus atau tanaman gurun pasir yang lainya. Karena berasal dari daerah gurun pasir yang panas dan kering, Maka buah naga pada umumnya tumbuh baik di dataran rendah hingga menengah. Yaitu buah naga (Sepesles Hylocereus undatus) Yaitu buah naga dengan daging putih akan tumbuh membaik pada ketinggian kurang lebih dari (300 mdpl) Sedangkan buah naga (Spesies Hylocereus costaricensis) Yaitu buah naga dengan daging super merah tumbuh baik pada ketinggian (0-100 mdpl) Sementara itu buah naga (Spesies Selenicereus megalanthus) Yaitu buah naga dengan kulit kuning, daging putih tampa sisik, akan tumbuh baik di daerah dingin dengan ketinggian lebih dari (800 mdpl).

Tanaman buah naga lebih menyukai kondisi kering di banding dengan kondisi yang basah dengan curah hujan rendah yaitu (720 mm/Tahun). Buah naga masih dapat tumbuh pada curah hujan tinggi yaitu diantara (1.000-1.300 mm/Tahun). Akan tetapi rentang terserang penyakit busuk akar dan busuk Batang. Hal seperti ini di sebabkan tanaman buah naga tidak tahan pada genangan air. Tanaman buah naga juga membutuhkan penyinaran cahaya matahari penuh, Oleh karena itu lokasi penanaman buah naga sebaiknya di lakukan di lahan terbuka tampa naungan. Lahan terbuka juga memberikan sirkulasi udara yang cukup bagi pertumbuhan tanaman. Suhu udara ideal untuk pertumbuhan buah naga antara (26-36 derajat C).

Kondisi tanah yang di sukai adalah tanah yang Gembur, Porous, Serta banyak mengandung bahan organik dan hara. Hindari tanah yang banyak mengandung logam berat dan garam. pH Tanah optimal antara (6-7). Pada tanah yang masam menyebabkan akar tanaman menjadi Rusak dan Pendek, Akibatnya : Akar tidak mampu menyerap unsur hara dengan baik sehingga tanaman mengalami kekurangan unsur hara dan pertumbuhan terhambat. Meskipun tahan terhadap kekeringan, Bukan berarti tanaman buah naga tidak memerlukan air !, Air merupakan kebutuhan Vital bagi tanaman. Oleh karena itu, Air harus tersedia dengan baik. Dan hindari lokasi yang mudah tergenang air saat musim hujan, Karena tanaman buah naga merupakan tanaman yang juga sensitif terhadap kelebihan air. Genangan air menyebabkan kelembaban tanah tinggi sehingga berpotensi menjadi tempat yang baik untuk pertumbuhan penyakit.

Persiapan Teknis Budidaya Buah Naga

Pemilihan lokasi budidaya buah naga perlu anda perhatikan, Hal ini bertujuan untuk memenuhi syarat tumbuhnya yang optimal bagi pertumbuhan buah naga.Pemilihan lokasi yang benar dan tepat akan menjadi faktor pertama yang menentukan keberhasilan budidaya buah naga tersebut. Setelah menetukan lokasi budidaya buah naga, Maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengukuran pH tanah untuk menetukan jumlah pemberian kapur pertanian pada tanah Masam atau pH rendah di bawah (6,5). Dan pengukuran dapat di lakukan dengan kertas (Lakmus), (pH Meter) Atau cairan (PH Tester). Pengambilan titik sampel bisa dilakukan dengan cara Zigzag.

Pelaksanaan Budidaya Buah Naga  

1. Persiapan Lahan Budidaya Buah Naga

Setelah lokasi penanaman di tentukan dan melakukan pengukuran pH tanah maka di lanjutkan dengan persiapan lahan untuk Budidaya, Persiapan tersebut mencakup pemasangan tiang panjatan, Pembersihan lahan, Dan pengolahan lahan.

Buah naga merupakan tanaman merambat sehingga di butuhkan tiang panjatan untuk menopang pertumbuhan batang dan cabangnya. Bentuk dan model tiang panjatan dalam budidaya buah naga ada beberapa macam, Yaitu berbentuk tunggal, Dan berbetuk kelompok atau seperti pagar. Tiang panjatan harus kuat dan mampu bertahan selama beberapa tahun, Karena umur tanaman buah naga tersebut lumayan panjang.

2. Tiang Panjatan Berbentuk Tunggal

Tiang panjatan bentuk tunggal Bisa menggunakan beton atau tiang panjatan hidup dari batang tanaman. Tiang panjatan ini di gunakan untuk menopang empat tanaman yang ber produksi dengan produktifitas yang Rata-rata 3 kg/tanaman. Para pembudidaya buah naga yang biasanya menggunakan tiang panjatan yang terbuat dari beton atau Pipa (PVC). Dan bentuk tiang panjatan, Bisa persegi, Bulat, Segi tiga, Atau berbentuk yang lain sesuai dengan kehendak anda pembudidaya buah naga tersebut. Untuk tiang panjatan yang berbentuk persegi di buat dengan ukuran (10 cm x 10 cm) Berbentuk bulat di buat dengan diameter (10 cm), Dan bentuk segi tiga di buat dengan panjang sisi (15 cm) Dan tinggi tiang panjatan antara (1,5-2 meter). Nah.. Jika jarak tanam buah naga (2,5 m x 2 m) Dan setiap tiang panjatan di tanami 4 tanaman, Maka untuk tanaman seluas (1 ha) di butuhkan sekitar (2.000) tiang panjatan dan (8.000) Bibit buah naga.

Alternatif lain selain tiang beton, Dapat menggunakan tiang panjatan hidup, Misalnya : Tanaman angsana, Jati, Jaranan, Dan Clerecedae. Yang artinya tiang panjatan berupa tanaman hidup yang memiliki perakaran yang cukup dalam dan tanaman tersebut harus tahan pemangkasan berat karena buah naga harus terkena sinar matahari langsung agar bisa memproduksi secara maksimal. Oleh karena itu, tiang panjatan hidup sering di pangkas apabila telah menutupi batang dan cabang buah naga. Tiang panjatan hidup harus memiliki tinggi (10 cm) karena jika diameter kurang dari 10 cm di kawatirkan tidak kuat menopang pertumbuhan buah naga tersebut. Penggunaan jenis tiang ini lebih menghemat biaya dari pada tiang beton meskipun tidak sekuat tiang beton dan tahan lama seperti tiang beton. Namun demikian dengan adanya tiang panjatan hidup juga membutuhkan tambahan pupuk sehingga menambah biaya pemeliharaan buah naga.

Tiang panjatan di tancapkan kedalam tanah dengan kedalaman sekitar (50 cm) agar tiang berdiri kokoh dan lebih kuat menyangga tanaman buah naga. Pada ujung tiang di bagian atas di beri besi melingkar dengan diameter (30-60 cm) yang berbentuk seperti Stir mobil. Besi melingkar ini berfungsi sebagai tempat menopang cabang dan anak cabang tanaman buah naga. Apabila besi beton di rasa cukup mahal, Bisa menggunakan seperti : Ban sepeda motor. Ban mobil, Atau para-para dari kayu yang berbentuk menyilang. Apabila penggunaan Ban, Agar Ban kuat perlu di masukkan ke dalam besi penyangga. Apabila Ban di belah, Maka Ban perlu di ikat pada besi penyangga agar lebih kuat.

3. Tiang Panjatan Berbentuk Kelompok Atau (Double rowing)   

Tiang panjatan berbentuk kelompok ini berbeda dengan tiang panjatan tunggal, Model tiang panjatan double rowing ini mirip dengan tiang untuk jemuran pakaian, Yang artinya : Bisa merambatkan lebih dari satu tanaman buah naga. Nah... Tiang panjatan kelompok lebih hemat dengan biaya pembuatanya dan lebih Efesien karena dapat merambatkan banyak tanaman buah naga. Namun, Kelemahan bentuk tiang panjatan seperti ini adalah perawatan yang sulit, Karena cabang tanaman bisa saling terkait dengan satu sama lain dan kurang tahan terhadap beban tanaman yang terlalu berat.

Dua buah tiang di hubungkan dengan kawat tebal sebagai penyangga batang tanaman buah naga dengan jarak antar tiang 4 meter. Dan tiang tersebut dari Semen Coran yang berukuran menimal (15 cm x 15 cm dan tinggi sekitar 2-2,5 meter) Termasuk bagian yang terpendam di dalam tanah (50 cm). Dan tiang sebaiknya di beri penguat dari besi agar tidak miring ketika menopang beratnya sulur tanaman buah naga. Pada ujung tiang juga di pasang palang dari besi.

Yang melintang sepanjang (50-60 cm) yang menyatu dengan tiang beton. Kemudian menghubungkan kedua ujung palang dengan ujung palang dengan ujung palang pada tiang yang lainya dengan menggunakan kawat tebal dan yang kuat. Sehingga yang menyerupai jemuran kain. Dari kedua kawat penghubung tiang panjatan tersebut di pasang kawat vertikal yang menuju kearah Masing-masing titik tanam. Dan kawat vertikal tersebut yang akan di gunakan sebagai penopang batang utama Buah Naga.

Sistem panjatan double rowing dengan panjang 4 meter dapat menampung (20-26) tanaman buah naga. Dan jarak tanam antar baris (30 cm) dan antartanaman (1 m) dengan model penanaman Zigzag. Dengan penataan jumlah seperti itu cahaya yang di terima dapat merata.

Pembersihan Lahan

Pembersihan Lahan: Latihan yang akan di pergunakan untuk budidya buah naga sangat perlu di bersihkan dari Semak, Gulma, Dan sampah. Semak atau Pohon-pohon kecil yang yang tampak di lahan, Di potong sampai pangkal batang atau di cabut sekaligus agar tidak tumbuh kembali. Dan sementara untuk cabang dan ranting pohon yang telah besar di potong sampai pangkal cabang atau ranting. Gulma yang tumbuh di lahan juga harus di bersihkan dengan cara di cangkul Tipis-tipis.

Pengolahan Lahan Dan Pemupukan Dasar

Pengolahan Lahan Dan Pemupukan Dasar: Lahan yang telah bersih lalu di cangkul di sekitar daerah penanaman buah naga, Penyangkulan ini bermaksut untuk memecah tanah menjadi Agregat-agregat kecil dan membalik tanah agar areasi tanah lebih baik. Selain dari itu penyangkulan juga bertujuan agar lapisan tanah bawah dapat bercampur dengan lapisan tanah yang di atas, Sehingga penyebaran humus atau bahan organik bisa merata keseluruh lapisan tanah. Dengan hal sedemikian tanah menjadi gembur dan subur sehingga akar tanaman buah naga dapat menyerap unsur Hara dengan baik.

Lahan dengan pH tanah di bawah 6 harus di lakukan pengapuran dengan dosis (1,2 ton/ha di tabur merata di keseluruhan lahan, Selanjutnya pembuatan lubang tanam sesuai dengan model tiang panjatan yang di pergunakan.

Pada sistem panjatan tunggal pengolahan tanah hanya di lakukan sekitar tiang panjatan saja, buat lubang tanam dengan ukuran (40 cm x 40 cm) dengan kedalaman (30 cm) di sekitar tiang panjatan. Dan masukkan media tanam kedalam lubang tanam yang terdiri dari campuran tanah, Pupuk kandang. dan pasir/sekam di bakar dengan perbandingan (1: 1: 1.) Kemudian lakukan penyiraman pada media tanam hingga basah dan biarkan terkena sinar matahari selama 1 minggu. Agar pertumbuhan dari produksi tanaman buah naga optimal. Lalu berikan asam (humat dan asam fulvat), Lalu tambahkan juga Agensia hayati. seperti fungisida/bakterisidaorganik untuk mencegah serangan penyakit setelah penanaman. Dan langkah selanjutnya adalah membuat drainase yang berupa parit diantara baris tanaman pembuatan drainase yang bertujuan untuk menampung kelebihan air pada saat musim hujan.

Berbeda dengan pengolahan tanah sistem panjatan tunggal, Pada sistem panjatan kelompok atau (double rowing) pengolahan tanah di lakukan pada seluruh alur penanaman diantara 2 tiang beton yang telah di persiapkan.Kemudian alur di buat sepanjang (4 m) dengan lebar galian (40-60 cm) Dan arah alur sesuai dengan arah kawat pengikat batang. Yaitu diantara 2 tiang beton yang telah di persiapkan. Kemudian media tanam di tebar merata ke dalam alur yang telah di persiapkan.

Komposisi media tanam yang di gunakan dalam satu alur adalah (20 kg tanah top Soil), Dan (20 kg pupuk kandang) Juga (20 kg sekam bakar) Lalu aduk bahan tersebut hingga merata, Kemudian di masukkan kedalam lubang alur. Jika  telah semua media di masukkan kedalam alur, Kemudian lakukan penyiraman pada media hingga basah, Dan biarkan kering terkena sinar matahari selama 1 minggu. Pengeringan tersebut bertujuan agar media tanam terbebas dari patogen atau penguapan akibat proses dekomposisi. Agar pertumbuhan dan produksi tanaman buah naga Optimal. Dan berikan asam (humat dan asam fulvat). Lalu tambahkan juga Agensia hayati, Seperti fungisida/bakterisida organik untuk mencegah serangan penyakit setelah penanaman.        

Persiapan Pembibitan Tanaman Buah Naga

Persiapan Pembibitan Tanaman Buah Naga: Keberhasilan budidaya buah naga tidak dapat dipisahkan dari upaya persiapan benih berkualitas. Bibit semangat, sehat, bebas dari hama dan penyakit adalah beberapa karakteristik benih berkualitas. Benih yang telah dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan tanaman yang sehat dan mampu menghasilkan optimal.Selain kualitas benih juga dapat ditentukan dari kualitas induk. Jika tanaman induk buah naga memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat dengan kualitas buah yang baik, adalah mungkin bahwa bibit yang dihasilkan juga memiliki sifat yang tidak jauh berbeda dari orangtua. Tergantung pada jumlah yang diperlukan sistem budidaya benih yang digunakan. Jika mengguanakan tiang sistem teralis tungal dibutuhkan 1.000 batang / ha. Tetapi jika sistem ini menggunakan kelompok pendakian akan membutuhkan lebih banyak benih, yaitu 10.400 batang / ha. Oleh karena itu perlu untuk perbanyakan benih intensif.Benih multiplikasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu perkalian propagasi generatif dan vegetatif. Propagasi generatif adalah perkalian menggunakan bibit buah naga. Keuntungan menggunakan teknik perbanyakan generatif yang dapat diperoleh bibit dalam jumlah besar dengan biaya rendah. 1 buah naga mengandung minimal 1.000 bibit.

Namun, metode ini kurang populer dan jarang dilakukan oleh petani buah naga karena membutuhkan waktu yang sangat lama dan sedikit lebih sulit bila dibandingkan dengan teknik perbanyakan vegetatif. Selain mendapatkan bibit berkualitas dan bernas aga juga sulit, karena dibutuhkan buah harus benar-benar tua dan sehat. Pemilihan kualitas bijii juga sulit karena ukuran benih yang sangat kecil dan memiliki penampilan yang sama. Oleh karena itu, dalam artikel ini hanya akan membahas tentang teknik dan cara perbanyakan vegetatif.Propagasi adalah perbanyakan tanaman secara vegetatif untuk memanfaatkan bagian dari tanaman itu sendiri. Propagasi teknik ini sangat mahal, tetapi tingkat keberhasilan yang lebih tinggi di samping waktu yang dibutuhkan dalam tahap pemeliharaan yang lebih pendek.

Keuntungan lain adalah kemungkinan perbanyakan tanaman secara vegetatif menjalani pergeseran genetik sangat kecil.Perbanyakan vegetatif digunakan dan terbukti berhasil dalam budidaya buah naga adalah dengan stek batang. Perbanyakan dengan stek memiliki tingkat keberhasilan kelangsungan hidup bibit yang lebih tinggi, pertumbuhan lebih cepat, dan benih berkualitas tinggi dihasilkan dengan genetik identik dengan induknya. Selain itu teknik stek ini mudah dilakukan.Sebelum melakukan penyetekan harus dipiliha batang atau cabang tanaman yang baik, sehat, tua, dan telah berbuah setidaknya 3-4 kali. Sukses ditentukan oleh calon stek batang digunakan. Pertumbuhan batang akan pernah berbuah cepat, kokoh, dan mudah untuk membentuk tunas. Sedangkan batang atau cabang yang masih mengandung banyak air sehingga muda lebih rentan terhadap penyakit.Pilih batang yang tua atau cabang, sehat, hijau tua dengan panjang yang ideal minimal 30 cm.

Batang atau cabang yang memenuhi kriteria ini akan lebih cepat dan mengeluarkan tunas baru tumbuh.Setelah menentukan batang atau cabang yang akan digunakan untuk stek, kemudian membuat pemotongan untuk membendung potensi untuk digunakan. Untuk membedakan antara bagian bawah dan atas batang, potongan dibuat meruncing di bagian bawah. Kemudian angin sampai getah mengering stek kurang lebih 2-3 hari.Stek ditanam di polybag yang sudah diisi media dengan komposisi tanah 1, 1 pupuk kandang, dan sekam bakar 1. Polybag ditempatkan pada persemaian dipersiapkan dengan jarak 20 cm x 20 cm. Tumpukan dibangun dengan lebar 100 cm. Langkah selanjutnya pembibitan ditutupi dengan tutup plastik transparan dengan penggunaan berkelanjutan kurva dipasang bambu. Selama kondisi peternakan media untuk mempertahankan kekeringan. Tunas baru akan muncul setelah bibit berumur kurang lebih 2 minggu. Biasanya tunas akan tumbuh lebih dari satu secara bersamaan.

Pilih tunas yang sehat dan kokoh, jika tunas baru muncul lagi dari batang utama dipotong segera. Setelah 3 minggu, stek mulai menarik keluar akar dan tanaman sudah tampak semangat. Pada usia ini tutup plastik bisa dibuka di pagi hari dan ditutup lagi sebelum senja untuk mendapatkan bibit sinar matahari langsung. Namun, jika kondisi hujan, tutup plastik diperbolehkan untuk menutupi benih yang tidak media tanam terlalu basah. Bibit siap ditanam pada umur 3-5 bulan.Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan menjaga sanitasi lingkungan, baik dalam tidur atau polybag. Jauhkan pembibitan kelembaban dan menghindari genangan air setelah penyiraman. Penyiangan harus dilakukan untuk menghindari penyitaan persaingan nutrisi. Jika benih melakukan pengendalian hama penyakit terpadu dalam. Jika serangan ringan, pengendalian hama dilakukan secara manual. Sebagai tindakan pencegahan, jangan rutin penyemprotan menggunakan pestisida organik dan agen hayati 1 minggu.

Penanaman Buah Naga

Penanaman Buah Naga: Penanaman Buah Naga : Setelah tanah dan tiang pendakian dibuat, bibit yang siap harus ditanam di tanah. Penanaman harus dilakukan dengan hati-hati. Menanam benih yang tidak tepat akan mengakibatkan stres dan pertumbuhan terhambat. Catatan pada saat tanam di media polybag tidak pecah karena akan membuat bibit kesuliatan beradaptasi karena kerusakan akar. Selain itu, kedalaman tanam ideal 20% dari panjang bibit. Penanaman terlalu dalam akan membuat benih rentan terhadap penyakit busuk batang.

Teknis memanjat tiang sistem tanam tunggal berbeda dari tiang sistem tanam mendaki kelompok. Pada teralis penanaman sistem tiang tunggal dilakukan dengan jarak tanam 10 cm dari mendaki tiang. Keempat stek ditanam di sekitar tiang panjat. Ikat unggulan keempat di tiang memanjat menggunakan tali yang lunak agar bibit tidak mudah jatuh. Lakukan dengan hati-hati mengikat, tidak terlalu kuat, sehingga batang tanaman terluka. Batang Terluka tanaman akan mudah terserang penyakit, terutama berasal membusuk. Lakukan penyiraman setelah tanam selesai.

Teknik penanaman buah naga dengan sistem dayung ganda dilakukan dengan mengikuti jalur di antara dua tebing kutub. Bibit buah naga ditanam tidak jauh dari kabel yang dipasang secara vertikal dengan titik tanam dengan pola zigzag.


Pemeliharaan Tanaman Buah Naga

Pemeliharaan Tanaman Buah Naga: Dalam budidaya buah naga, pemeliharaan harus dilakukan secara teratur. Pemeliharaan tanaman merupakan faktor penting yang mendukung keberhasilan budidaya. Upaya pemeliharaan pada budidaya intensif buah naga termasuk irigasi, jahitan, mengikat dari batang atau cabang, pemupukan tambahan, pemangkasan, pemilihan buah, sanitasi kebun, dan penyakit tanaman pengendalian hama. 

IrigasiIrigasi: Pada dasarnya tanaman buah naga tidak membutuhkan irigasi khusus. Umum, irigasi, sawah tadah hujan. Karena sifatnya sangat padat, sehingga buah naga tahan terhadap kekeringan. Namun buah naga masih memerlukan air yang cukup untuk pertumbuhan. Kurangnya air selama fase vegetatif dapat membuat tanaman layu dan sulit untuk tumbuh.

Oleh karena itu tetap penyiraman seminggu sekali hingga tanaman berumur 6 bulan. Jika kondisi tanah terlalu kering, maka penyiraman dilakukan 2-4 hari, tergantung pada kondisi di lapangan. Pada fase generatif, yang ditandai dengan munculnya bunga dan buah, maka penyiraman dilakukan setiap 10-14 hari atau menyesuaikan kondisi saat tanah terlalu kering. Kekurangan air pada fase ini dapat menyebabkan bunga dan kehilangan buah tidak sempurna terbentuk. Penyiraman dilakukan pada pagi atau sore hari.Selain penyiraman, irigasi juga dapat dilakukan oleh banjir. Caranya adalah dengan perendaman dalam air sebagai parit yang dalam sekitar 20 cm. Pengeleban dilakukan selama 1-1,5 jam, setelah itu air dalam parit itu harus dibuang atau pingsan. Dalam sistem pertanian modern, irigasi sprinkler dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan instalasi pompa air dengan menggunakan motor. 

Penyulaman tanamanPenyulaman tanaman: Stitching adalah kegiatan untuk mengganti tanaman mati akibat hama, penyakit, atau penyebab lainnya. Tujuan dari jahitan sehingga tanaman dapat berproduksi secara optimal dan tanah tetap efisiensi tinggi. Stitching dilakukan pada umur 7 hari setelah tanam sampai tanaman berumur 2 bulan. 

Pengikatan batang atau cabangPengikatan batang atau cabang: Lokasi batang atau cabang harus ditetapkan untuk pertumbuhan tanaman normal dan tidak bentuk apapun. Pengaturan tata letak juga mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tanaman. Pengaturan yang dibuat dengan pengikatan batang atau cabang untuk mendaki tiang. Terlambat mengikat membuat pertumbuhan batang atau cabang melengkung dan tidak teratur. Akibatnya cabang produktif tidak tumbuh.Mengikat dilakukan setiap 20-25 cm untuk mendaki tiang. Strap dapat menggunakan tali lembut atau kabel lain dengan membentuk angaka 8. Tidak terlalu ketat sehingga pengikatan batang atau cabang yang tidak dapat diperas menyebabkan cedera atau bahkan rusak. Selain mengikat juga bertujuan untuk memfasilitasi akar udara yang menempel pada semen tiang tanaman merambat.

Pemupukan susulanPemupukan susulan: Meskipun tanah telah menyediakan nutrisi, tetapi ketersediaan haranya tidak cukup untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut dan pengembangan tanaman. Oleh karena itu, perlu diberikan pupuk pelengkap tambahan atau pupuk kandang. Pada sistem budidaya buah naga dengan pupuk organik tambahan yang dibuat menggunakan pupuk kandang atau bahan organik lainnya yang sudah difermentasi. Dosis pupuk organik sebanyak 2-5 g / tanaman pada fase vegetatif dan g / tanaman 5-10 pada fase generatif. Frekuensi pemberian pupuk dilakukan sekali setiap dua bulan. Pupuk diberikan dengan menggali lubang di sekitar tanaman, jangan terlalu dekat ke bagasi karena bisa melukai akar tanaman, kemudian ditaburkan segera ditutup dengan tanah. Setelah semua pupuk ditutup dengan tanah, sehingga melakukan penyiraman dan pupuk bereaksi mudah diserap oleh akar tanaman. Untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi tanaman buah naga memberikan nutrisi organik, asam humat dan asam fulvat, organik dan hormon 7 hari.

Pemangkasan Buah Naga Pemangkasan Buah Naga: Pemangkasan bertujuan untuk mendapatkan bentuk yang baik sehingga mendukung pertumbuhan yang baik. Selain itu, pemangkasan juga bertujuan untuk menyingkirkan bagian yang tidak produktif tanaman seperti kurcaci atau cabang tipis. Batang atau cabang yang tidak produktif untuk menghambat pembentukan tunas baru dan buah sebagai bersaing dengan batang produktif dalam memperoleh nutrisi.

Pemangkasan vegetatifPemangkasan vegetatif: Vegetatif Pemangkasan batang utama untuk membentuk setelah bibit ditanam. Tunas tumbuh dari benih dipertahankan hanya 1-2 tunas saja. Pilih bud atau cabang yang sehat, hijau kokoh dan gelap. Tunas berbentuk tidak sempurna, dengan ujung bulat, juga harus dipangkas. Tunas dipelihara akan dipertahankan sampai batang utama untuk mengukur 130-150 cm. Jika telah mencapai ketinggian yang diinginkan kemudian segera memotong sekitar 5-10 cm dari ujung batang. Hiasan mantan diolesi dengan larutan fungisida / bakterisida organik untuk menghindari infeksi jamur atau bakteri. Dengan pemangkasan batang akan merangsang pertumbuhan cabang produktif yang seragam. Tunas baru yang muncul di bagian bawah sumur harus dipangkas. 

Pemangkasan generatifPemangkasan generatif: Setelah pemangkasan batang utama vegetatif di dasar, akan muncul cabang alami produktif di ujung batang. Umumnya akan muncul cabang produktif 4-5. Tentukan pilihan pada cabang-cabang produktif dan pilih cabang yang paling besar 3-4, sehat, kekar, dan hijau gelap. Pemangkasan tetap dilakukan pada setiap tunas baru yang muncul di cabang-cabang produktif untuk mencapai ukuran cabang produktif 70-100 cm. Ketika cabang produktif telah mencapai ukuran, segera dipotong 5-10 cm dari ujung cabang. Setelah pemotongan pada akhir cabang produktif, pemangkasan dilakukan pada semua tunas baru yang muncul pada tanaman buah naga. Tunas Cutting ditujukan untuk membuat nutrisi diserap oleh tanaman yang digunakan secara optimal untuk pembentukan bunga dan buah. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa setiap kali Anda membuat pemangkasan harus segera diikuti dengan penerapan larutan pestisida organik pada mantan pangkasan. 

Pemilihan bunga dan buahPemilihan bunga dan buah: Tanaman yang sudah mulai berbungan ditandai dengan munculnya bunga di cabang-cabang produktif. Biasanya akan muncul lebih dari satu bunga. Oleh karena itu, seleksi dilakukan ketika suku bunga masih kecil, sehingga nutrisi tidak digunakan untuk pengembangan bunga dibuang. Pilih 2-3 bunga yang paling besar, sehat, cerah, dan segar dalam setiap cabang bunga produktif berjarak sekitar 30 cm. 

Sanitasi KebunSanitasi Kebun: Bidang sanitasi adalah membersihkan kebun dari gulma atau tanaman hama, batang atau cabang kliping mantan, serta pemeliharaan saluran irigasi untuk menghindari genangan air selama musim hujan. Tujuan dari tersebuat kegiatan adalah untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit, menjaga areal tanam kelembaban, dan nutrisi perjuangan pengurangi antara tanaman dengan gulma buah naga.Batang atau cabang pangkasan mantan segera dikumpulkan dan hancur ketika melaukan pemangkasan. Anda melakukan ini dengan menyediakan wadah dan langsung memasukkan mantan kliping ke dalam wadah untuk menghindari tumpah. Gulama kontrol dilakukan dengan penyiangan teratur. Pada budidaya buah naga organik, pengendalian gulma menggunakan herbisida tidak dianjurkan. Penyiangan dilakukan dengan menggunakan kultur teknis cangkul. Mencangkul sekitar titik tanam dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman buah naga. 

Penyakit Tanaman Hama 

Penyakit Tanaman Hama:  Tanaman seperti kaktus, tanaman buah naga jarang diserang oleh hama dan penyakit. Tanaman ini terbilan cukup tahan terhadap serangan hama. Namun, itu tidak berarti budidaya buah naga tidak ada usaha untuk mengendalikan hama dan penyakit. Kerusakan akibat hama dan penyakit tidak hanya mengurangi kualitas dan kuantitas produksi, tetapi jika tidak dikontrol juga dapat membunuh tanaman. Oleh karena itu, harus dilakukan identifikasi awal tanaman dan pengendalian hama yang menyerang tanaman pangan. 

Hama Buah Naga Yang paling sering hama yang menyerang budidaya buah naga, antara lain:Mite (Tetranycus sp.)Tungau sangat kecil dengan bentuk menyerupai laba-laba dan polyfag, yang mempengaruhi hampir semua jenis tanaman. Serangga dewasa berukuran sekitar 1 mm dan aktif di siang hari. Siklus hidup tungau berkisar antara 14-15 hari. Tungau menyerang tanaman buah naga dengan mengisap cairan batang dan cabang. Akibatnya, permukaan kulit atau cabang tanaman yang terserang muncul bintik kuning atau coklat. Serangan berat akan menyebabkan tanaman buah naga tumbuh tidak normal.Kontrol Tungau dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida nabati 3-4 hari, seperti mimba, Tagetes, eceng gondok, atau rumput laut. Untuk mengembalikan tanaman yang terserang tungau diberikan nutrisi tanaman organik, baik melalui akar, dengan cara dikocor, atau melalui tubuh tanaman, dengan penyemprotan. 

Kutu Kebul (Bemisia tabaci)Kutu Kebul: Salah satu hama utama dalam budidaya buah naga whitefly. Imago serangga dewasa berukuran 1-1,5 mm, putih, dan sayap mereka ditutupi dengan lapisan lilin bubuk. Orang-orang dewasa biasanya bergerombol di permukaan cabang bagian bawah. Jika tanaman disentuh biasanya serangga akan terbang seperti kabut putih atau kebul. Gejala serangan kebul pada tanaman buah naga ditandai dengan bintik-bintik nekrotik karena kerusakan pada sel dan jaringan tanaman pada batang atau cabang yang terpengaruh. Bentuk ekskresi kebul madu itu adalah di mana pertumbuhan media jamur jelaga hitam. 

Hal ini menyebabkan proses fotosintesis berlangsung tidak normal. Selain kerusakan langsung pada tanaman, serangga kebul sangat berbahaya karena bertindak sebagai virus tanaman vector-borne. Kerugian akibat serangan kutu kebul bisa mencapai 20-100%. Sampai saat ini, ada 60 jenis virus yang berpotensi dapat ditularkan oleh kebul tersebut.Pengendalian hama whitefly dapat dilakukan dalam kultur teknis, yaitu dengan menerapkan metode aplikasi strip-penanaman tanaman perangkap. Tanaman perangkap dapat ditanam di sekitar kawasan budidaya buah naga sehingga membentuk pagar padat. Beberapa tanaman secara efektif digunakan sebagai perangkap whitefly, antara lain, jagung, bunga matahai, kacang panjang, dan buncis. Selain penerapan penanaman jalur, pengendalian gulma harus dilakukan secara rutin. Berpotensi menjadi gulma sebagai tuan rumah whitefly. 

Untuk mengurangi populasi serangga dengan alat instalasi dapat menjebak sebanyak 40 buah perangkap kuning / ha. Pengendalian biologis dapat dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami kebul, antara lain, sebagai berikut:Kumbang predator Menochilus sexmaculatus (Coccinelidae) yang memiliki siklus hidup 18-24 hari dengan kemampuan untuk memangsa nimfa kebul sebanyak 200-400 ekor. Kumbang betina dapat memproduksi sebanyak 3.000 butir telur. Encarcia formosa parasitoid, satu ekor serangga betina dapat menghasilkan telur sebanyak 100-200 butir.Penyemprotan pestisida seperti neem tanaman, Tagetes, eceng gondok, rumput laut atau harus dilakukan secara rutin dengan interval waktu 3-4 hari.Untuk memperkuat kondisi tanaman untuk bertahan hidup infeksi virus yang ditularkan oleh kutu kebul diperlukan penyemprotan menggunakan nutrisi organik secara teratur dengan interval 7 hari. Nutrisi organik bertujuan untuk memberikan asupan yang cukup pada tanaman, sehingga tanaman tetap sehat. Tanaman sehat memiliki daya tahan yang baik dari serangan hama. 

Kutu sisik (Pseudococcus sp.)Kutu sisik: Hama ini lebih seperti bagaimana bagian jembatan atau cabang tanaman buah naga yang tidak terkena sinar matahari. Stem atau cabang tanaman diserang tampaknya membosankan.Pengendalian hama Peudococcus sp. dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida nabati 3-4 hari, seperti mimba, Tagetes, eceng gondok, atau rumput laut. Untuk mengembalikan tanaman yang terserang, memberikan nutrisi tanaman organik, baik melalui akar, dengan cara dikocor, atau melalui tubuh tanaman, dengan penyemprotan. 

Kutu Batok (Aspidiotus sp.)Kutu Batok: Hama kutu shell menyerang tanaman buah naga dengan mengisap cairan batang atau cabang, sehingga bagian yang terkena tanaman berwarna kuning.Flea pengendalian hama Batok (Aspidiotus sp.) Dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida nabati 3-4 hari, seperti mimba, Tagetes, eceng gondok, atau rumput laut. Untuk mengembalikan tanaman yang terserang, memberikan nutrisi tanaman organik, baik melalui akar, dengan cara dikocor, atau melalui tubuh tanaman, dengan penyemprotan. 

BekicotBekicot: Hama keong menyerang tanaman buah naga, terutama selama musim hujan. Siput menyerang tanaman buah naga di malam hari dengan cara menggerogoti batang atau cabang tanaman sehingga tanaman berpotensi terinfeksi oleh penyakit luka sekunder yang disebabkan oleh jamur atau bakteri.Siput kontrol yang dapat dilakukan secara fisik dengan mengendalikan tanah dan mengambil berkicot melekat pada tanaman kontrol lebih efektif dengan cara ini dilakukan pada malam hari, karena bekicot memiliki aktivitas tinggi di malam hari. 

SemutSemut: Secara umum, semut akan muncul pada tanaman buah naga mulai berbunga. Bunga buah naga memiliki aroma khas dan debit yang rasa manis. Semut berkerumun serangan dengan tunas hubungan baru dan buah akan menyebabkan kulit berbintik-bintik coklat. Hal ini akan menghasilkan kualitas buah menurun dan harga yang rendah. Pengendalian dilakukan dengan menaburkan kapur di sekitar batang utama. 

BurungBurung: Gangguan umumnya burung langka jadi tidak perlu khawatir. Biasanya burung menyerang buah naga yang sudah matang. Panen tepat waktu dapat mengurangi risiko serangan burung. 

Naga Nuah penyakitNaga Nuah penyakit: Tidak banya jenis penyakit yang menyerang tanaman buah naga. Umumnya, penyakit ini mulai menyerang tanaman akibat sanitasi kebun tidak dipelihara dengan baik. Jika tanaman sakit harus segera dilakukan agar tanaman perlakuan tidak menyebar ke orang lain. Berikut adalah beberapa penyakit yang biasa ditemui pada tanaman buah naga dan metode pengendalian dilakukan. 

Busuk batang NiagaraBusuk batang Niagara: Penyakit Edema umumnya menyerang pangkal batang pada saat awal tanam. Ditandai dengan gejala pembusukan pada pangkal batang, menyebabkan batang berair dan coklat. Di daerah yang terkena ada rambut halus putih yang merupakan miselium jamur. Penyakit ini disebabkan oleh Sclerotium rolfsii Sacc serangan jamur. dan lebih sering menyerang tanaman ketika cuaca lembab.Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan pengaturan drainase dan kelembaban selama musim hujan. Tanaman sayuran penyemprotan pestisida, seperti daun serai, bawang putih, kunyit, dan bawang merah. Bahan-bahan tersebut direbus dan disemprotkan pada tanaman. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan penggunaan agen biologis, seperti Trichoderma sp. dan Gliocldium sp. 

Membusuk bakteriMembusuk bakteri: Penyakit ini terutama disebabkan infeksi bakteri Pseudomonas sp. Gejala terinfeksi penyakit busuk tanaman ditandai dengan bakteri pembusuk di pangkal batang, ada lendir putih kekuningan di daerah serangan, serta tanpak Kusan dan tanaman layu.Kontrol terhadap serangan bakteri dilakukan melalui sanitasi, perbaikan drainase lapangan secara teratur untuk mencegah genangan air, pencabutan tanaman yang terinfeksi dan tanah di sekitar titik tanam jauh dari areal budidaya. Cobalah untuk tidak buang limpasan tanah. Titik lubang tanam ditaburi kapur untuk meningkatkan pH tanah setempat. Tanaman sayuran penyemprotan pestisida, seperti daun serai, bawang putih, kunyit, dan bawang merah. Bahan-bahan tersebut direbus dan disemprotkan pada tanaman. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan penggunaan agen biologis, seperti Trichoderma sp. dan Gliocldium sp. 

FusariumFusarium:Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporium. Gejala termasuk tanaman cabang keriput, layu dan busuk coklat. Secara umum, gejala tampaknya mirip dengan penyakit busuk bakteri.Kontrol terhadap serangan bakteri dilakukan melalui sanitasi, perbaikan drainase lapangan secara teratur untuk mencegah genangan air, pencabutan tanaman yang terinfeksi dan tanah di sekitar titik tanam jauh dari areal budidaya. Cobalah untuk tidak buang limpasan tanah. Titik lubang tanam ditaburi kapur untuk meningkatkan pH tanah setempat. Tanaman sayuran penyemprotan pestisida, seperti daun serai, bawang putih, kunyit, dan bawang merah. Bahan-bahan tersebut direbus dan disemprotkan pada tanaman. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan penggunaan agen biologis, seperti Trichoderma sp. dan Gliocldium sp. 

Panen Buah NagaPanen Buah Naga: Panen merupakan kegiatan yang telah memetik buah siap panen atau mencapai kematangan optimal sesuai dengan standar yang ditentukan pasar. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tingkat kematangan buah. Umumnya produk hortikultura yang cepat rusak produk. Meskipun kualitas yang baik, tetapi jika panen dilakukan secara tidak benar maka akan menurunkan kualitas. Pada bagian ini kita akan membahas tentang panen Super Red buah naga (Hylocereus costaricensis).Setelah 1,5-2 tahun tanaman buah naga mulai berbunga tua. Super Red buah naga siap panen membutuhkan waktu sekitar 50-55 hari dari bunga muncul. Setelah bunga muncul pada cabang atau batang bunga menandai tanggal munculnya mengguunakan kertas tertulis dan spidol, dan kertas dibungkus plastik bening untuk mencegah kerusakan. Biasanya 2 tahun pertama, setiap tiang mampu menghasilkan 8-10 buah naga berat 400-600 g / buah. Tanaman buah naga usia produktif berkisar 15-20 tahun. 

Karakteristik buah naga siap panen:Karakteristik buah naga siap panen: Umur buah sejak telah mencapai 50-55 hari setelah bunga muncul, buah mengkilap dengan warna kulit sisik berubah dari hijau ke merah, buah Crown telah menyusut; Kedua basis layu dan kering buah; Bentuk sempurna bulat dan besar dengan perkiraan berat 400-600 g.Waktu panen di pagi hari antara jam 6:00-9:00 atau sore hari antara pukul 15:00-17:00. Panen dilakukan pada saat cuaca cerah dan tidak hujan. Hindari pemanenan dalam kondisi lembab karena dapat memicu serangan patogen selama penyimpanan.Buah naga panen harus dilakukan dengan benar untuk menjaga kualitas buah. Metode dan panen tahap adalah sebagai berikut:Pakailah sarung tangan agar tidak melukai kulit buah.

 Gunakan gunting atau alat pemotong tajam lainnya untuk memotong batang buah. Potong buah kanan pada tangkai, lakukan dengan hati-hati, tidak melukai kulit buah dan cabang dimana buah. Bungkus buah yang telah dipanen dengan koran dan dimasukkan ke dalam keranjang dengan buah tangkai posisi menghadap ke bawah. Bagian bawah keranjang dilapisi dengan daun kering atau koran. Bagian atas buah dilapisi dengan daun kering atau koran untuk mengurangi tekanan pada lapisan buah pada pohon itu. Lapisan buah tinggi tidak lebih dari 3 lapisan sehingga bagian bawah buah tidak menerima beban terlalu berat.

Sekian terimakasih karena anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Mudah Budidaya Buah Naga Organik tersebut, Semoga banyak manfaatnya untuk anda tentunya pengunjung saya  http://irianjayasehat.blogspot.com/2013/06/tips-mudah-budidaya-buah-naga-organik.html

Tags

Kesehatan (237) Tips (146) Alam Nusantara (31) Obat Herbal (29) Kecantikan (19) Manfaat (18) Anti Kanker (7) Diabetes (6) Obat Diabetes (5) Bisul (4) Rematik (4) Asam Urat (3) Bawang Putih (3) Cengkeh (3) Darah Tinggi (3) Daun Sirsak (3) Jahe (3) Kanker (3) Kayu Manis (3) Masuk Angin (3) Obat Jerawat (3) Sakit Gigi (3) Sakit Tenggorokan (3) Stroke (3) Tips / Cara Mudah (3) Akar Pepaya (2) Ambeien (2) Batuk Pilek (2) Ciplukan (2) Demam (2) Garam Dapur (2) Infeksi Kulit (2) Influenza (2) Jeruk (2) Jeruk Nipis (2) Kemoterapi (2) Kolestrol (2) Kulit Manggis (2) Mimisan (2) Sakit Perut (2) Sambiloto (2) Sesak Nafas (2) Tanaman (2) Tempuyung (2) Tulang Kropos (2) Tumor (2) Vitamin (2) Air Lemon (1) Akar Daruju (1) Alkohol (1) Alpukat (1) Ampas (1) Anak Kembar (1) Android (1) Anti Oksidan (1) Batu Empedu (1) Batu Ginjal (1) Bawang Merah (1) Belalai Gajah (1) Bercocok Tanam (1) Buah Pir (1) Buah Pisang (1) Bunga Sepatu (1) Cuka Apel (1) Datang Bulan (1) Daun Bambu (1) Daun Bayam (1) Daun Cabe (1) Daun Dewa (1) Daun Kaktus (1) Daun Mint (1) Daun Pegagan (1) Daun Pisang (1) Daun Salam (1) Daun Sirih (1) Demam Berdarah (1) Diare (1) Ekor Naga (1) Flek Hitam (1) Gelandangan (1) Getah Bening (1) Gondok (1) Gula (1) Header (1) Jambu Mete (1) Kacang Tanah (1) Kalsium (1) Kelapa (1) Kentang (1) Kerja Sama (1) Keseleo (1) Kiwi (1) Kulit Petai (1) Kumis Kucing (1) Lemak Perut (1) Lengkuas (1) Lidah Buaya (1) Luka (1) Manfaat Bawang (1) Masalah Kerongkongan (1) Mata Minus (1) Memar (1) Memori Card (1) Mentimun (1) Merica (1) Mie Palsu (1) Obat Ajaib (1) Obat Kimia (1) Obat Wasir (1) Paru Basah (1) Paru Bash (1) Penghilang Stress (1) Penyakit Kanker (1) Penyakit Kuning (1) Pepaya (1) Pertanian (1) Perut Kembung (1) Pisang (1) Putih Telur (1) Rabun Senja (1) Resep Kembar (1) Sakit Ginjal (1) Sakit Kepala (1) Sariawan (1) Selai Kacang (1) Singkong (1) Stretch Mark (1) Strobery (1) Tebu (1) Tekanan Darah (1) Tenggorokan (1) Tersangkut Tulang Ikan (1) Tolong Menolong (1) Tulang Patah (1)