Latest News

Showing posts with label Alam Nusantara. Show all posts
Showing posts with label Alam Nusantara. Show all posts

Friday, August 23, 2013

Tips Terbaik Budidaya Cabai (Cabe)

Cabai atau cabai merah atau juga Chili adalah buah dan tumbuhan anggota (Genus Capsicum). Buahnya dapat di golongkan sebagai Sayur-sayuran maupun Bumbu, Tergantung bagai mana di pergunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia tenggara sebagai penguat rasa makanan. Nah.... Bagi seni masakan Padang cabai bahkan dianggap sebagai bahan makanan Pokok, yang ke 10 (Alih-alih 9) Dan sangat sulit bagi masakan padang di buat tampa cabai Tersebut.

Tips Terbaik Budidaya Cabai (Cabe)


Budidaya cabai merupakan pilihan agribisnis yang bernilai ekonomis tinggi. Untuk itu tips menanam cabai yang benar dan tepat, Baik cara pengendalian hama penyakit maupun teknik budidaya cabai sangat menentukan keberhasilan budidaya cabai tersebut. Tips atau cara menanam cabai di sini telah di sesuaikan dengan kondisi di lapangan pada saat ini. Nah mari kita simak rangkaian sedemikian rupa sehingga tips menanam cabai tersebut sangat praktis dan mudah yang sangat di terapkan bagi anda petani Pemula. Sesuai yang telah di terapkan sebagai berikut.

Syarat-syarat Tumbuh Tanaman Cabai

1. Tanah : Tanah tempat penanaman cabai haruslah gembur dengan kisaran pH 6,5-6,8.

2. Air : Tanaman cabai atau cabe memerlukan air cukup untuk menopang pertumbuhanya. Air tersebut berfungsi sebagai pelarut unsur Hara. Pengangkut unsur hara ke organ tanaman, Pengisi cairan tanaman, Serta membantu proses fotosintesis dan respirasi. Tetapi pemberian air tidak boleh Berlebih-lebihan.

3. Iklim : Angin Sepoi-sepoi sangat cocok untuk budidaya cabai/cabe. Dan curah hujan tinggi berpengaruh terhadap kelebihan air. intensitas sinar matahari sangat di butuhkan tanaman cabai/cabe, yang berkisar antara 10-12 jam per hari. Sedangkan suhu optimal untuk pertumbuhan tanaman cabai/cabe 24 derajat C-28 derajat C.


Persiapan Teknis Budidaya Cabai/Cabe

1. Pemeliharaan Lokasi Budidaya Cabai Atau Cabe : Lokasi budidaya cabai sebaiknya di pilih yang sangat strategis, Dan Transportasi mudah, yang dekat dengan sumber air, Dan jauh dari area penanaman cabai/cabe lain/tanaman sefamili. Sejarah lahan sangat penting untuk anda perhatikan, Dan yang paling baik lahan tidak di tanami tanaman cabe selama minimal 2 tahun terakhir agar di peroleh hasil yang Optimal.

2. Pengukuran pH Tanah Budidaya Cabai/Cabe : Pengukuran pH tanah di perlukan untuk menentukan jumlah pemberian kapue pertanian pada tanah masam atau pH rendah (Di bawah 6,5). Pengukuran dapat menggunakan dengan kertas Lakmus, pH meter, Atau cairan pH tester. Dan Pengambilan titik sampel bisa di lakukan secara Zigzag.

3. Persiapan Sarana Prasarana Budidaya Cabai/Cabe Sesuai Dengan Urutan Sebagai Berikut :

1. Pengadaan tanah untuk media semai.
2. Pengadaan pupuk kandang, pupuk kimia, dan kapur pertanian.
3. Pengadaan benih mulsa PHP (Plastik hitam perak).
4. Pengadaan pestisida.
5. Pengadaan ajir, Dan bambu penjepit mulsa PHP (Plastik hitam perak) Dan tali pertanian.
6. Pengadaan Peralatan.
7. Dan persiapan tenaga kerja.

Pelaksanaan Budidaya Cabai/Cabe 

Persiapan Lahan Budidaya Cabai, Sesuai Dengan Urutan Sebagai Berikut :

1. Pembajakan dan penggarutan.
2. Pembuatan bedengan kasar selebar 110-120 cm, Dan tinggi mencapai 40-70 cm, Terus lebar sekitar 50-70 cm.
3. Pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/rol mulsa PHP untuk tanah dengan pH di bawah 6,5.
4. Pemberian Pupuk kandang fermentasi sebanyak 40 ton/ha dan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 150 kg/rol mulsa PHP.
5. Pengadukan/Pencacakan bedengan agar pupuk yang telah di berikan bercampur dengan tanah. Terus rapikan bedengan tersebut.

6. Pemasangan mulsa PHP.
7. Pembuatan lubang tanam.
8. Jarak tanam ideal musim kemarau 60 cm x 60 cm, Dan musim hujan bisa di perlebar 70 cm x 70 cm. Bertujuan untuk menjaga kelembaban udara di sekitar tanaman cabai atau cabe.
9. Pemasangan Ajir.

Persiapan Pembibitan Dan Penanaman Budidaya Cabai/Cabe

1. Rumah atau sungkup pembibitan.
2. Pembuatan media semai, Komposisi media semai adalah 20 liter tanah, 10 liter pupuk kandang, Dan 150 g NPK Halus. Kemudian media semai di masukkan kedalam polibag semai.
3. Penyemaian benih cabai/cabe.
4. Pemeliharaan bibit, Pembukaan sungkup di mulai jam 07.00 - 09.00. Kemudian sungkup di buka lagi sekitar jam 15.00 - 17.00. Umur 5 hari menjelang tanam sungkup harusdi buka penuh, Untuk penguatan tanaman. Kemudian penyiraman jangan terlalu basah, Di lakukan setiap pagi. Dan penyemprotan pestisida di lakukan pada umur 15 Hari setelah semai, Dan dosis 1/2 dari dosis dewasa.
5. Pindah tanam. Bibit cabai atau cabe berdaun sejati 4 helai siap pindah tanam ke Lahan.

Pemeliharaan Tanaman Cabai (Cabe)

1. Penyulaman Budidaya Cabai (Cabe) : Penyulaman budidaya cabe di lakukan sampai umur tanaman 3 minggu. Apalagi umur tanaman cabe telah terlalu tua dan masih terusdi sulam mengakibatkan pertumbuhan tanaman cabe tidak seragam. Berpengaruh terhadap pengendalian hama penyakit.

2. Perempelan Dan Pengikatan Tanaman Budidaya Cabai (Cabe) : Perempelan tunas samping, Perempelan tunas samping di lakukan pada tunas yang keluar di ketiak daun, Yang bertujuan memacu pertumbuhan vegetatif tanaman, Agar tanaman cabai (Cabe) tumbuh kekar dan kuat. Di samping itu juga menjaga kelembaban pada saat tanaman cabe telah dewasa. Di lakukan sampai pembentukan cabang utama, Di tandai munculnya bunga pertama.

Perempelan Daun : Perempelan daun di lakukan pada umur 80 hari setelah tanam pada Daun-daun di bawah cabang utama dandaun tua/terserang penyakit.

3. Sanitasi Lahan Budidaya Cabai (Cabe) : Sanitasi lahan budidaya cabe Meliputi : Pengendalian gulma/rumput, Pengendalian air pada saat musim hujan sehingga tidak muncul genangan air, Tanaman cabe terserang hama penyakit di singkirkan dari area penanaman.

4. Pengairan Budidaya Cabai (Cabe) : Pengairan budidaya cabe di lakukan secara terukur, Dengan penggenangan atau pengeleban seminggu sekali apabila tidak turun hujan. Penggenangan jangan telalu tinggi, Batas penggenangan hanya 1/3 dari tinggi bedengan.

Pemupukan Susulan Budidaya Cabai (Cabe)

1. Pupuk Akar

Pemupukan akar di berikan dengna cara pengocoran :

1. Umur 15 hst dan 30 hst, dosis 3kg NPK 15-15-15 di larutkan dalam 2001t air, Untuk 1000 tanaman, Tiap tanaman cabai (Cabe) 200 ml.

2. Umur 45 hst dan 60 hst, Dosis 4kg NPK 15-15-15 di larutkan dalam 200lt air, Untuk 1000 tanaman, Tiap tanaman cabai (Cabe) 200 ml.

3. Umur 75 hst, 90 hst dan 105 hst, Dosis 5kg NPK 15-15-15 Di larutkan dalam 200lt air, Untuk 1000 tanaman,Tiap tanaman cabai (cabe) 200 ml

2. Pupuk Daun

1. Kandungan nitrogen tinggi di berikan umur 14 hst dan 21 hst.

2. Kandungan Phospat, Kalium dan mikro tinggi di berikan umur 35 hst dan 75 hst.

Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Cabai (Cabe)

Hama Tanaman :

1. Gangsir : Hama gangsir tanaman cabai adalah (Brachytrypes portentosus). Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif (karbofuran) sebanyak 1 gram pada lubang tanam.

2. Ulat Tanah : Ulat tanah tanaman cabai adalah (Agrotis ipsilon). Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif (sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau demihipo). Dosis Konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

3. Ulat Buah : Ulat buah tanaman cabai adalah (Helicoverpa sp). Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif Sipermetrin, Deltametrin, Profenofos, Klorpirifos, Metolmil, Kartophidroklorida, Atau Dimehipo. Dosis/Konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

4. Ulat Grayak : Ulat grayak tanaman cabai atau cabe adalah (Spodoptera litura). Pengendalian kimawi menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

5. Thrips : Thrips tanaman cabai atau cabe adalah (Thrips parvispinus). Pengendalian kimiawi menggunkan insektisida berbahan aktif, abamektin, tiametoksam, imidakkloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

6. Kutu Daun : Kutu daun tanaman cabai atau cabe adalah (Myzus persiceae). Pengendalian kmiawi menggunakan insektisida berbahan aktif, imidakkloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

7. Kutu Kebul : Kutu kebul tanaman cabai atau cabe adalah (Bemisia tabaci). Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif, abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

8. Tungau : Tungau tanaman cabai atau cabe adalah tungau kuning (Pol Polphagotarsonemus lotus), Tungau merah (Tetranychus cinnabarinus). Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida akarisida berbahan aktif,  propargit, dikofol, tetradifon, piridaben, klofentezin, amitraz, abamektin, atau fenproparin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

9. Lalat Buah : Lalat buah tanaman cabai atau cabe adalah (Decus dorsalis). Pengendalian lalat buah menggunakan perangkap lalat (sexpheromone), Caranya : metil eugenol, Atau dapat menggunakan Buah-buahan yang beraroma di sukai lalat tersebut, Misalnya Nangka, Dan Timun. Kemudian di campur dengan insektisida berbahan aktif metomil, selain dari itu juga dapat di lakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif, sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, Atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada dalam kemasan.

10. Nematoda : Nematoda tanaman cabai atau cabe adalah (Meloidogyne incognita). Cara pengendalian nematoda dengan pemberian insektisida berbahan aktif karbofuran, sebanyak 1 gram pada lubang tanam.

Untuk informasi lebih detail pengendalian hama dan penyakit tanaman cabai (cabe)

1. Rebah Semai : Rebah semia tanaman cabai atau cabe adalah (Pythium debarianum). Cara pengendalian ya dengan penyemprotan fungisida sistemik berbahan aktif propamokarb hidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf dan fungisida kontak berbahan aktif tembaga, mankozeb, propineb, ziram atau tiram, dosis 1/2 dari dosis terendah yang tertera pada kemasan.

2. Layu Bakteri : Bakteri penyebab layu tanaman cabai atau cabe adalah (Pseudomonas sp). Upaya pengendalianya antara lain meningkatkan pH tanah, Memusnahkan tanaman cabe yang terserang, Melakukan penggiliran tanaman serta penyemprotan kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasikin. Sebagai pencegahan secara biologi, Berikan trichoderma pada saat persiapan lahan. Umur 15 hst, 40 hst dan 70 hst di lakukan pengocoran menggunakan pestisida organik pada tanah, Contoh, super glio, wondervat. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

3. Layu Fusarium :  Cendawan penyebab layu tanaman cabai atau cabe adalah (Fusarium oxysporum). Upaya pengendalianya antara lain meningkatkan pH tanah, memusnahkan tanaman cabe yang terserang, melakukan penggiliran tanaman serta menyemprotkan kimiawi menggunakan fungisida berbahan aktif benomil, metalaksil, atau propamokarb hidroklorida, sebagai pencegahan, secara biologi diberikan trichoderma pada saat persiapan lahan. Pada umur 25 hst, 40 hst, dan 70 hst di lakukan pengocoran dengan menggunakan pestisida organik pada tanah. Contoh, super glio, wondervat. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

4. Busuk Phytophtora : Cendawan penyebab busuk phytophtora tanaman cabai atau cabe adalah (Phytopthora infestans). Pengedalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, Contoh bahan aktif yang bisa di gunakan antaranya adalah, metalaksil, propamokarb hidrokloroda, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf dan fungisida kontak. Dan contoh bahan aktif yang dapat di gunakan antaranya Tembaga, mankozeb, propineb, ziram atau Tiram, Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

5. Busuk Kuncup :Penyakit busuk kuncup tanaman cabae adalah (Choanephora cucurbitarum). Pengendalian kimawi menggunakan fungisida sistemik, Contoh, bahan aktif yang dapat di gunakan diantaranya, metalaksil, propamokarb hidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimrtomorf, dan fungisida kontak. Dan contoh bahan aktif yang dapat di gunakan diantaranya,tembaga, mankozeb, propineb, ziran atau tiram, Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

6. Bercak Cercospora : Cendawan bercak cercospora tanaman cabai atau cabe adalah (Cercospora capsici). Pengendalian kimawi menggunakan fungisida sistemik,Contohnya bahan aktif yang dapat di pergunakan diantaranya adalah, benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol dan fungisida kontak. Dan contoh bahan aktif yang dapat di pergunakan diantaranya adalah, klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

7. Antraknosa (Patek) : Cendawanan antraknosa tanamancabe adalah (Colletotrichum capsici dan Gloesporium piperatum). Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, Contoh bahan aktif yang dapat di pergunakan diantaranya adalah, benomil, metil tiofana, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif adalah klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

Virus Tanaman Cabai (Cabe)

Virus tanaman cabai (Cabe) adalah (TMV, TEV, TRV, CMV, TRSV, CTV, DAN PVY). Virus merupakan penyakit yang sangat berpotensi yang menimbulkan kegagalan budidaya cabai atau cabe tersebut,Terutama di musim kemarau. Gejala serangan pada umumnya di tandai pertumbuhan tanaman cabai mengecil atau mengerdil, Dan daun mengeriting dan terdapat bercak kuning Kebasah-basahan.

Penyakit virus sampai saat ini belum di temukan pengendalian atau penangkalnya. Penyakit seperti ini di tularkan dari satu tanaman ke tanaman lain melalui vektor atau penular. Beberapa hama yang sangat berpotensi penular virus diantaranya adalah, (thrips, kutu daun, kutu kebul, dan tungau), Manusia dapat juga berperan sebagai penular Virus. Baik melalui pertanian maupun tangan, Terutama pada saat perempelan.

Beberapa upaya penanganan virus antara lain adalah : Mmembersihkan gulma (Gulma berpotensi menjadi inang virus) Mengendalikan hama/serangga penular virus, Dan memusnahkan tanaman cabai (cabe) yang terserang, Membersihkan alat dan memberi pemahaman kepada tenaga kerja agar tidak ceroboh pada saat melakukan penanganan terhadap tanaman cabai (Cabe).

Sekian terimakasih karena anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Terbaik Budidaya Cabai (Cabe) tersebut, Semoga banyak manfaatnya untuk anda tentunya pengunjung saya http://irianjayasehat.blogspot.com/2013/08/tips-terbaik-budidaya-cabai-cabe.html

Saturday, August 17, 2013

Tips Terbaik Budidaya Jahe

Jahe adalah tanaman rimpang yang sangat terkenal dan populer sebagai Rempah-rempah Dan juga bahan Obat-obatan. Rimpang tersebut berbentuk jerami yang menggembung di Ruas-ruas tengah, Dan rasa dominan pedas di sebabkan senyawa keton yang bernama Zingeron. Jahe tersebut juga termasuk suku Zingiberaceae (Temu-temuan). Dan nama ilmiah jahe di berikan oleh (William Roxburgh) dari kata yunani (zingiberi) Dan dari bahasa Sanskerta (Singaberi).

Tips Terbaik Budidaya Jahe


Sejarah Singkat : Jahe di perkirakan berasal dari India, Namun ada pula yang mempercayai jahe berasal dari Republik rakyat Cina Selatan. Kemudian dari india jahe jahe di bawa sebagai rempah perdagangan hingga Asia Tenggara. Tiongkok, Jepang, Hingga Ke Timur tengah. Kemudian pada zaman kolonialisme jahe yang dapat memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan segera menjadi komoditas yang sangat populer di Eropa. Karena jahe hanya bisa bertahan hidup pada daerah tropis. Dan penanamanya hanya bisa di lakukan di daerah katulistiwa Seperti, Asia tenggara, Brazil dan Afrika. Dan saat ini Aquador dan brazil menjadi pemasok jahe terbesar di dunia pada saat ini.

Klasifikasi Tanaman Jahe

Divisi : Spermatophyta
Sub-divisa : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale

Deskripsi Tanaman Jahe 

Jahe merupakan tanaman yang berbatang semu, Tinggi 30 cm hingga 1 m. Rimpang apabila di potong berwarna kuning atau jingga, Daun berpasangan berbentuk pedang, Dan panjang 15-23 mm, Lebar 8-15 mm, Kemudian tangkai daun berbulu dengan panjang 2-4 mm. Dan bentuk lidah daun memanjang kurang lebih 7,5-10 mm Tetapi tidak berbulu, Dan seludang agak berbulu, Bunga berupa malai yang keluar di permukaan tanah, Yang berbentuk tongkat atau bulat telur yang sempit dengan panjang 2,75-3 kali lebarnya, Sangat tajam, Panjang malai 3,5-5 cm. Dan tangkai bunga hampir tidak berbulu dengan panjang 25 cm.

Rahis berbulu jarang, Terdapat sisik pada tangkai bunga yang berjumlah 5-7 buah atau helai. yang berbentuk lanset yang letaknya berdekatan atau rapat, Hampir tidak berbulu, Panjang sisik 3-5 cm. Dan daun pelindung berbentuk bundar telur terbalik, bundar pada ujungnya, Tidak berbulu yang berwarna hijau cerah, panjang 2,5 cm, dan lebar 1-1,75 cm. Mahkota bunga berbentuk tabung 2-2,5 cm, Helainya agag sempit berbentuk tajam yang berwarna kuning kehijauan, Panjang 1,5-2,5 mm, Dan lebar 3-3,5 mm, Bibir berwarna ungu, Gelap, Berbintik-bintik yang berwarna putih Kekuningan. Dan panjang 12-15 mm, Dan kepala sari berwarna ungu, kemudian panjangnya 9 mm, Lalu tangkai putik berjumlah 2 tangkai.

Jenis Tanaman Jahe

1. Jahe Gajah Atau Jahe Badak : Rimpangnya lebih besar Dan gemuk, Dan ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainya. Jahe ini dapat di komsumsi baik pada saat berumur muda maupun tua, Baik sebagai jahe segar maupun jahe Olahan.

2. Jahe Putih Atau Jahe Emprit : Ruasnya kecil agag rata sampai agak sedikit menggembung, Jahe ini selalu di panen setelah berumur tua, Dan kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah tersebut di atas. sehingga rasanya lebih pedas di samping seratnya tinggi, Dan jahe ini cocok untuk ramuan Obat-obatan atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak Atsirinya.

3. Jahe Merah : Rimpang berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe Emprit, Jahe merah ini selalu di panen setelah tua, Dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan Obat-obatan.

Manfaat Tanaman Jahe

Rimpang jahe bisa di gunakan sebagai bumbu masak, Pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti Roti, Kue, Biskuit, Kembang gula dan berbagai Minuman. Jahe juga dapat di pergunakan pada industri obat Minyak wangi, Industri jamu tradisional. Diolah menjadi jahe Instan, Asinan jahe, di buat menjadi acar, Lalap, Bandrek, sekoteng dan juga sirup. Dewasa ini para petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami.

Dalam perdagangan jahe di jual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk dan awetan jahe. Di samping dari itu terdapat hasil olahan jahe seperti, Minyak astiri dan koresin yang di peroleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, Es krim, Dan campuran sosis juga sebagainya.

Adapun manfaat secara pharmakologi antara lainya adalah, sebagai karminatif atau (Peluruh kentut), Anti muntah, Pereda kejang, Anti pengerasan pembuluh darah, Peluruh keringat, Anti inflamasi, Anti mikroba, Parasit, Anti piretik, Anti rematik, Dan merangsang pengeluaran getah lambung dan getah Empedu.

Sentra Budidaya Jahe

Terdapat di seluruh indonesia di tanam di kebun juga di pekarangan. Pada saat ini jahe telah banyak di budidayakan di negara Australia, Srilangka, Cina, Mesir, Yunani, India, Termasuk Indonesia, Jamaika, Jepang, Meksiko, Nigeria, Dan Pakistan. Jahe dari Jamaika mempunyai Kualitas yang tertinggi, Sedangkan di India merupakan negara produsen jahe Terbesar. Yaitu lebih dari 50% dari total produksi jahe di dunia.

Syarat Tumbuh Tanaman Jahe

1. Iklim : Tanah jahe membutuhkan curah hujan relatif tinggi, Yaitu antara 2.500-4.000 mm/tahun. Dan pada umur 2,5 hingga 7 bulan atau lebih tanaman jahe memerlukan intensitas cahaya matahari 70-100% dengan kata lain penanaman jahe sebaiknya di lakukan di tempat terbuka sehingga mendapat sinar matahari di sepanjang hari. Dan suhu udara optimum budidaya tanaman jahe antara 20-35 oC.

2. Tanah : Tanaman jahe paling cocok di tanam pada tanah yang subur, Gembur dan banyak mengandung humus. Kemudian tekstur tanah yang baik adalah lempung berpasir, Liat berpasir dan tanah laterik. Tanaman jahe bisa tumbuh keasaman tanah (pH) sekitar 4,3-7,4. Tetapi keasaman tanah (pH) optimum untuk jahe gajah adalah 6,8-7,0.

3. Ketinggian Tempat : Jhe tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian 0-2.000 m dpl. di negara Indonesia pada umumnya di tanam pada ketinggian 200-600 m dpl.

Pedoman Cara Menanam Jahe

Lima Tips Pembibitan.

1. Persyartan Bibit Jahe : Bibit berkualitas adalah bibit yang memenuhi syarat mutu genetik,Mutu fisiologik (Persentase tumbuh tinggi) Dan mutu fisik. Mutu fisik adalah bibit bebas hama dan penyakit. Kemudian rimpang untuk di jadikan benih sebaiknya mempunyai 2-3 bekal mata tunas dengan bobot sekitar 25-60 g untuk jahe putih besar. 20-40 g untuk jahe putih kecil dan jahe merah. Dan kebutuhab jahe per ha untuk jahe putih besar (Panen tua) membutuhkan benih 2-3 ton/ha dan 5 ton/ha untuk jahe putih besar panen muda. Sedangkan jahe merah dan jahe emprit 1-1,5 ton.

2. Teknik Penyemaian Bibit : Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman seragam, Bibit jangan langsung di tanam, Sebaiknya terlebih dahulu di kecambahkan. Dan penyemaian bibit dapat di lakukan dengan peti kayu atau di taruh di atas Bedengan.

3. Penyemaian Pada Peti Kayu : Rimpang jahe yang baru di panen di jemur sementara (Tidak Sampai Kering) Kemudian di simpan sekitar 1-1,5 bulan, Dan patahkan rimpang tersebut dengan tangan di mana setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas, Dan di jemur ulang 1/2-1 hari.

Kemudian potongan bakal bibit tersebut di kemas ke dalam karung beranyaman jarang, Lalu di celupkan kedalam larutan fungisida dan zat pengatur tumbuh sekitar 1 menit, kemudian di keringkan. Setelah itu di masukkan kedalam peti kayu. Lakukan cara penyemaian dengan peti kayu seperti sebagai berikut pada bagian dasar peti kayu di letakkan bakal bibit selapis. Kemudian di atasnya di beri Abu gosok atau sekam padi. Setelah 2-4 minggu, Bibit jahe siap di semai.

4. Penyemaian Pada Bedengan : Buat rumah penyemaian sederhana yang berukuran 10 x 8 m untuk menanam bibit 1 ton (Kebutuhan jahe gajah seluas 1 ha). Dan buat bedengan dari tumpukan dari jerami setebal 10 cm. Kemudian rimpang bakal bibit di susun pada bedengan jerami, Lalu di tutup dengan jerami tersebut. Kemudian diatasnya di beri rimpang tutup dengan jerami, Demikian seterusnya. Sehingga di dapatkan 4 susunan lapis rimpang dengan bagian atas berupa jerami. Perawatan bibit pada bedengan dapat di lakukan dengan penyiraman setiap hari dan sesekali di semprot dengan fungisida. Dan setelah 2 minggu yang biasanya rimpang telah bertunas. Bibit yang telah bertunas di pilih agar tidak terbawa bibit yang berkualitas rendah. Bibit hasil seleksi tersebut di patah-patahkan dengan tangan, Dan setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas dan beratnya mencapai 40-60 gram.

5. Penyiapan bibit : Sebelum di tanam bibit harus di bebaskan dari ancaman penyakit dengan dengan cara bibit tersebut di masukkan kedalam karung dan di celupkan kedalam larutan fungisida sekitar 8 Jam. Kemudian bibit di jemur sekitar 2-4 Jam. Jika telah sekesai bibit siap di tanam.

Persiapan Lahan Budidaya Jahe

Pembukaan Lahan : Pengolahan tanah diawali dengan dengan di bajak sedalam kurang lebih dari 30 cm dengan bertujuan untuk mendapatkan kondisi tanah yang gembur atau remah dan membersihkan tanaman penggangu. Setelah itu tanah di biarkan selama 2-4 minggu Agr Gas-gas beracun menguap, serta bibt penyakit dan hama akan mati terkena sinar matahari.

Pembentukan Bedengan Dan Pemupukan Dasar : Untuk memudahkan pemeliharaan sekaligus untuk mencegah terjadinya genangan air. Sebaiknya tanah diolah menjadi Bedengan-bedengan dengan ukuran setinggi 20-30 cm, Dan lebar 80-100 cm. Sedangkan panjangya di sesuaikan dengan kondisi lahan. Penanaman jahe dengan sistem bedengan juga bertujuan untuk memudahkan serangan patogen. Karena kelembaban tanah dapat di jaga dengan membuat Parit-parit.

Kemudian pemupukan dasar di berikan bersamaan dengan pembuatan bedengan menggunakan pupuk kandang yang telah di fermentasi sebanyak 40 ton/ha dan NPK 15-15-15 sebanyak 1,5 ton/ha. Akan lebih baik apabila di tambahkan dengan agensia hayati seperti (Trichoderma sp) Dan (Gliocladium sp) Untuk mencegah serangan bakteri maupun cendawan patogen. Kemudian pemberian humat dan fulvat akan berfungsi sebagai pembenah tanah. sehingga serapan unsur hara oleh tanaman jahe dapat dioptimalkan.

Pengapuran : Pengapuran di lakukan pada saat pembentukan bedengan, Pada tanah dengan pH rendah, Sebagaian besar Unsur-unsur hala di dalamnya, yang terutama faktor (p) Dan kalsium (Ca) dalam keadaan tidak tersedia atau terikat oleh ion-ion tanah. Kondisi tanah yang masam ini dapat menjadi media perkembangan beberapa cendawan penyebab penyakit fusarium sp dan fythium sp. Pengapuran juga berfungsi menambah unsur kalsium yang sangat di perlukan tanaman untuk mengeraskan bagian tanaman yang berkayu. Merangsang pembentukan Bulu-bulu akar. Dan mempertebal dinding sel buah dan merangsang pembentukan biji.

Teknik Budidaya Jahe 

Penentuan Pola Tanaman : Pembudidayaan jahe secara monokultur pada suatu daerah tertentu memang di nilai cukup rasional, Karena mampu memberikan produksi tinggi. Namun pada daerah, Pembudidayaan jahe secara monokultur kurang dapat di terima karena selalu menimbulkan kerugian. Penanaman jahe secara tumpangsari dengan tanaman lain mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut di bawah ini :

1. Mengurangi kerugian yang disebabkan naik turunya harga.
2. Menekan biaya kerja, Seperti : Tenaga kerja pemeliharaan tanaman.
3. Meningkatkan produktivitas lahan.
4. Memperbaiki sifat fisik dan mengawetkan tanah akibat rendahnya pertumbuhan gulma (Tanaman Pengganggu).

Praktek lapangan ada jahe yang di tumpangsarikan dengan sayur-sayuran, Seperti : Timun Bawang merah, Cabe rawit, Buncis dan lain sebagainya. Dan ada juga yang di tumpangsarikan dengan palawija, Seperti jagung, Kacang tanah, dan juga beberapa Kacang-kacangan yang painya.

Pembuatan lubang tanam :  Untuk menghindari pertumbuhan jahe yang buruk dan jelek, Karena kondisi air tanah yang buruk. Maka sebaiknya tanah diolah menjadi Bedeng-bedengan. Kemudian buat Lubang-lubang kecil atau alaur sedalam 3-7,5 cm, Untuk menanam Bibit.

Cara Menanam Jahe : Cara menanam jahe di lakukan dengan cara melekatkan bibit rimpang secara rebah kedalam lubang tanam atau alur yang telah di persiapkan. Dan jarak tanam yang di pergunakan untuk penanaman jahe putih besar yang di panen tua adalah 80 cm x 40 cm, Atau 60 cm x 40 cm. Jahe putih kecil dan jahe merah 60 cm x 40 cm.

Perioda Tanam : Penanaman jahe sebaiknya di lakukan pada awal musim hujan sekitar bulan september dan oktober. Hal seperti ini di mungkinkan karena tanaman muda akan membutuhkan air yang cukup banyak untuk pertumbuhanya.

Pemeliharaan Tanaman Jahe

1. Penyulaman Pada Budidaya Jahe : Penyulaman di lakukan pada umur 2-3 minggu setelah tanam


2. Penyiangan Pada Budidaya Jahe : Penyiangan pertama di lakukan ketika tanaman jahe berumur 2-4 minggu, Kemudian di lanjutkan 3-6 minggu sekali. Dan tergantung pada kondisi tanaman pengganggu yang tumbuh pada tanaman jahe tersebut. Namun setelah jahe berumur 6-7 bulan sebaiknya tidak perlu di lakukan penyiangan lagi. Karena pada umur tersebut rimpangnya mulai tumbuh membesar.

3. Pembubunan Pada Budidaya Jahe : Tanaman jahe memerlukan tanah yang peredaran udara dan air dapat berjalan dengan baik, Maka tanah haruslah di gemburkan. Di samping dari itu tujuan pembubunan untuk menimbun rimpang jahe yang terkadang muncul keatas permukaan tanah, Apabila tanaman jahe masih muda.

Kemudian tanah cukup di cangkul tipis di sekeliling rumpun dengan jarak kurang lebih 30 cm. Pertamakali di lakukan pembubunan pada waktu tanaman jahe berbentuk rumpun yang terdiri atas 3-5 Anakan. Dan pada umumnya pembubunan di lakukan 2-3 kali selama umur tanaman jahe. Namun tergantung kepada kondisi tanah dan Banyaknya turun air hujan.

Pemupukan Susulan Pada Budidaya Jahe : Tanaman jahe merupakan tanaman yang berumur panjang jika di bandingkan dengan tanaman cabe dan tomat, Pada dasarnya pupuk dasar yang di berikan telah mencukupi untuk menopang pertumbuhan tanaman jahe tersebut. Akan tetapi dalam budidaya jahe secara intensif perlu di lakukan upaya untuk meningkatkan hasil produksi yang Signifikan.

Oleh karena itu pupuk susulan perlu di berikan pada saat tanaman jahe berumur 2-3 bulan dan 4-6 bulan dan 8-10 bulan dengan menggunakan pupuk NPK 15-15-15 dengan dosis 20 gram per tanaman, Dan di tambah dengan pembenah tanah. Seperti asam humat dan asam fulvat untuk membantu serapan unsur hara oleh akar, Sehingga pertumbuhan tanaman dapat Optimal.

Pengairan Dan Penyiraman Pada Budidaya Jahe : Tanaman jahe tidak memerlukan air yang terlalu banyak untuk pertumbuhanya. Akan tetapi pada awal pertumbuhanya tanaman jahe membutuhkan air yang Cukup. Sehingga pada saat memulai budidaya jahe di usahakan penanaman pada awal bulan September di musim hujan.


Sekian terimakasih karena anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Terbaik Budidaya Jahe tersebut, Semoga banyak manfaatnya untuk anda tentunya pengunjung saya http://irianjayasehat.blogspot.com/2013/08/tips-terbaik-budidaya-jahe.html

Wednesday, August 14, 2013

Alam Nusantara

 Alam Nusantara

Bumi adalah satu-satunya planet yang diketahui saat ini yang dapat mendukung kehidupan, dan fitur alamnya adalah subyek dari banyak bidang penelitian ilmiah.



Di Tata Surya, planet ini merupakan planet ketiga terdekat dari Matahari, merupakan planet terestrial terbesar dan planet terbesar kelima secara keseluruhan.

Fitur iklim yang paling menonjol adalah dua daerah kutub besar, dua zona beriklim sedang yang sempit, dan daerah khatulistiwa iklim tropis-tropis sampai iklim subtropis|sub-tropis yang lebar.

Curah hujan sangat bervariasi dengan lokasi, dari beberapa meter air per tahun sampai kurang dari satu milimeter.

71 persen dari permukaan bumi ditutupi oleh lautan air garam. Sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau, dengan sebagian besar tanah yang dihuni di Belahan Utara|belahan bumi utara.

Bumi telah berkembang melalui proses geologi dan biologi dengan meninggalkan jejak dari kondisi asli. Permukaan luar dibagi menjadi beberapa tektonika lempeng yang bermigrasi secara bertahap.

Interior tetap aktif, dengan lapisan tebal mantel plastik dan inti penuh besi yang menghasilkan medan magnet.

Kehidupan telah mengubah keadaan atmosfer Bumi, yang menciptakan keseimbangan

http://id.wikipedia.org/wiki/Alam

Tuesday, August 13, 2013

Tips Terbaik Pembibitan Ikan Gurami

Ikan gurami adalah sejenis ikan air tawar yang sangat populer dan di sukai sebagian ikankomsumsi di Asia tenggara dan Asia selatan. Di samping dari itu Di Negara-negara lainya ikan gurami juga banyak di perlihara di dalam akuarium, Pada umunya di kenal dengan nama Gurami, Ikan gurami ini juga memiliki beberapasebutan lain, lokal seperti (Gurame, Sd). (Grameh, Jw) (Kalui, Jb) (Ikan kali, Plg) Dan Lain sebagainya.

Tips Terbaik Pembibitan Ikan Gurami


Pada postingan kali ini saya irianjayasehat.blogspot.com AKan mengulas Tips Terbaik Pembibitan Ikan Gurami yang telah saya jumpai dengan pengalaman saya (Digramedia).

1. Pendahuluan

Gurami/gurame adalah sejenis ikan yang mempunyai pertubuhan agak lambat, akan tetapi harganya relatif bertambah di setiap waktu. Untuk di daerah DKI Jakartajenis ikan ini cocok sekali, Karena ikan ini tidak membutuhkan air yang mengalir. Nah..., Untuk memberi petunjuk buat masyarakat yang berminat Tips Terbaik Pembibitan Ikan Gurami atau Budidaya ikan gurami tersebut silahkanandasimakdan memahami tatacara cara pembibitan ikan gurami/gurame.

2. Jenis

Jenis ikan gurami yang di kenal masyarakat berdasarkan berbentuk 2 yaitu :

1. Gurami angsa (Soang) Berbadan relatif panjang, Sisik relatif berukuran lebar yang dapat di capai berat 8 cm, Dan panjang 65 cm.

2. Gurami Jepang Badan relatif pendek dan bersisik lebih kecil, Ukuran yang di capai hanya 45 cm dan berat kurang dari 4,5 kg, Apabila di lihat dari warnanya terdapat gurami hitam, putih dan belang.

3. Memilih Induk

Jenis induk yang di gunakan sebaiknya mencapai umur yang 3 Tahun, Dan untuk membedakan induk jantan dan induk betina dapat di lihat dari Ciri-ciri seperti Berikut :

1. Induk betina atau ikan betina yang mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna yang gelap, Dan warna dagu ikan betina Keputih-putihan atau rada-rada sedikit coklat. Apabila di letakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukkan reaksi Apa-apa. Lebih baik telah berumur 3 sampai 7 Tahun.

2. Induk jantan mempunyai dasar sirip yang berwarna terang atau Keputih-putihan, Dan mempunyai dagu yang berwarna kuning lebih tebal dari pada ikan betina dan menjulur. Si induk jantan apabila di letakkan di lantai atau di tanah akan menunjukkan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke Atas.

Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina perlu juga di ketahui demi keberhasilan pembenihan gurami tersebut.

Induk telah berumur 3 hingga 7 tahun. Berbeda dengan induk ikan tambakan, Induk ikan gurami ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur yang semakin banyak, Perut akan membulat dan relatif panjang dengan warna badan yang terang, Kemudian sisik-sisiknya di usahakan tidak cacat/hilang dan masih dalam keadaan tersusun rapih.

Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin di tandai dengan perutnya akan membesar kebelakang atau pada lubang duburnya. Lalu pada lubang anus akan tampak putih Kemerah-merahan. Jika kita coba untuk meraba perutnya akan terasa lembek.

4. Pemijahan

Pemasukan air di laksanakan pada Pagi-pagi sekali, hingga menjelang jam (10.00) kolam telah berisi air setengahnya. Kemudian Induk-induk yang telah berhasil di seleksi di masukkan dalam kolam dengan berhati-hati dan dengan penuh rasa kasih dan sayang.

Kemudian perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 : 1 - 14 dengan harapan induk jantan paling sedikit dapat mengawini 2 ekor induk betina dalam 1 tarikan. Setelahdi lepaskan di dalam kolam pemijahan yang biasanya induk jantan tidak otomatis lansung membuat sarang, Tetapi terlebih berjalan-jalan mundar mandir mengenali wilayahnya. Setelah15 hari semenjak di lepaskan induk jantan biasanya telah lansung di sibukkan oleh kegiatanya membuat sarangnya.

Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm, yang biasanya di kerjakan oleh induk jantan tersebut selama 1 minggu Atau7 hari. Setelah sarang di buatnya si induk jantan Cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersama-sama memijah di sarang. Lalu induk betina ini akan menyemprotkan Telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil. Kemudian si jantan akan menyemprotkan spermanya. yang akhirnya terjadilah perubahan di dalam istana ijuk ini. Tidak sepertinya halnya ikan mas yang pememijahanya beberapa jam saja.

Pemijahan ikan gurami ini biasanya berlangsung cukup lama juga, Dan induk jantan bertugas menjaga sarangnya selama pemijahan berlangsung, Dan setelah pemijahan selesai yang biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunanya. Dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan yang kering.

Dengan naluraninya sebagai induk orang tua yang baik, biasanya induk betina ini menjaga Anak-anaknya dan tidak lupa mengipaskan Siripnya terutama sirip ekor kearah sarangnya. Gerakan sirip induk betina ini akan akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut di dalam air. Air dalam kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan Telur-telur di dalam sarang, sebab seperti yang di ketahui telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih Ikan.

Sementara dengan rasa kasih dan sayang induk betina menjaga keturunanya, Dan induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainya untuk melanjutkan keturunanya. Dari atas kolam kita dapat mengetahui Induk-induk yang telah memijah tampa turun ke kolam dengan melihat adanya bau Amis, Dan melihat adanya lapisan minyak yang tepat diatas sarang pemijahan.

5 Penetasan

Penetesan dapat di lakukan di paso, aquarium atau Ember dari plastik. Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke paso/aquarium di lakukan dengan cara hati-hati dan tidak perlu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah. Kemudian sarang dari ijuk yang ada 5 cm di bawah permukaan air dan telah di tutup rapat. diangkat dengan cara di masukkan kedalam ember yang berisi 3/4 bagian Ember, Dan sarang menghadap keatas dan di tenggelamkan kemudian berlahan-lahan tutp sarang di buka. Maka Telur-telur akan keluar dan mengembang di permukaan air. Seterusnya telur diangkat dengan menggunakan piring kecil untuk di pindahkan ke paso/aquarium atau ember bak yang telah di isi air bersih yang telah di endapkan. Dan penggantian air di lakukan secara rutin agar agar Telur-telur agar menetas dengan sempurna, kemudian telur yang tidak menetas segera di keluarkan. Lalu telur akan menetas dalam tempo 30-36 Jam.

6. Pendederan

Selama 5 hari Benih-benih belum membutuhkan makanan Tambahan. Karena masih menghisap kuning telur (yolk sack). Setelah lewat masa benih itu membutuhkan makanan yang harus di suplai dari luar, oleh karena itu benih masih belum di tebarkan di kolam harus di beri makan Infusoria.

Jika benih hendak di tebarkan di kolam, kolam harus di bersihkan dan di pupuk dengan pupuk kandang 1kg/m2. Setelah 1 minggu benih di tebarkan yaitu ketika air kolam  telah berubah menjadi Kehijau-hijauan. Benih gurami umur 7 hari dapat di pasarkan kepada para pendedar dengan sistem jual sarang sehingga frekwensi pembenihan dapat di tingkatkan. Dan padat tebar pendederan 50-100 ekor/m2, Sementara kolam yang di pergunakan berkisar 50.250 m2. Meskipun pemeliharaan gurami relatif memerlukan waktu lama akan tetapi harga jualnya yang tinggi tetap akan memberi tetap akan memberi keuntungan yang belipat ganda.

Sekian terimakasih karena anda telah menyimak dan membaca artikelTips Terbaik Pembibitan Ikan Gurami  tersebut, Semoga banyak manfaatnya untuk anda tentunya pengunjung saya http://irianjayasehat.blogspot.com/2013/08/tips-terbaik-pembibitan-ikan-gurami.html

Thursday, August 1, 2013

Tips Dan Teknik Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler)

Yang di maksut ayam peliharaan atau (Gallus gallus domesticus) Adalah unggas yang biasa di pelihara manusia guna untuk di manfaatkan buat keperluan hidup, Ayam peliharaan merupakan keturunan lansung dari salah satu Subspesiaes ayam hutan yang di kenal sebagai ayam hutan merah atau ayam bangkiwa (bankiva fowi) Kawin saling santarras ayam telah menghasilkan ratusan Galur unggul atau galur murni dengan Bermacam-macam fungsi, Yang paling umum adalah Ayam potong, (Untuk dipotong) Dan ayam petelur, Untuk (Diambil telurnya) Ayam biasa dapat juga di kawin silang dengan kerabat dekatnya, (Ayam hutan hijau) Yang menghasilkan hibrida mandul yang yang jantanya di kenal sebagai ayam Bekisar.

Dengan populasi lebih dari 24 miliar pada tahun 2003, (Firefly's Bird Encyclopaedia) Menyatakan Ada lebih banyak ayam di dunia ini dari pada Burung-burung lainya. Ayam memasok 2 sumber protein dalam Pangan adalah : Daging Ayam Dan Telurnya Ayam. Ayam peliharaan berasal dari domestik ayam hutan merah, Atau ayam (bangkiwa Gallus gallus) yang hidup di india. Namun demikian pengujian molekular menunjukkan kemungkinan sumbangan plasma nutfah dari G. Sonneratii karena ayam hutan merah tidak memiliki sifat kulit warna kuning yang menjadi salah satu Ciri-ciri ayam peliharaan.
Tips Dan Teknik Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler)


Ukuran tunuh berfariasi, (Monopterus indicus) Hanya berukuran 8,5 cm. Sementara belut mamer (Synbranchus marmoratus) Telah di ketahui dapat mencapai 1,5 m, Dan belut sawah sendiri yang bisa di jumpai di sawah juga di jual dan untuk di makan. Dapat mencapai panjang sekitar 1 m. Atau dalam bahasa betawinya (Di sebut moa). Kebanyakan belut tersebut tidak suka berenang bahkan lebih suka bersembunyi di dalam lumpur. Semua jenis belut adalah pemangsa, Daftar mangsanya adalah seperti Hewan-hewan yang kecil yang ada di rawa dan sungai. Seperti hewan : Ikan, Katak, Serangga, Dan Krustasea yang kecil. Berikut di bawah ini Sejarah singkat Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler).

1. Sejarah singkat Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler).

Ayam ras pedaging tersebut, Sama juga dengan Broiler. Yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari Bangsa-bangsa ayam yang memiliki saya Produktifitas yang tinggi. Yang paling utama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler tersebut baru saja populer di negara indonesia sejak tahun 1980-an, Dimana pemegang perusahaan mencanangkan penggalakan komsumsi daging ruminansia yang pada saat itu sangat sulit keberadaanya. Hingga saat ini broiler telah sangat di kenal oleh masyarakat indonesia dengan dengan berbagai kelebihan. Hanya sampai 5-6 minggu lamanya sudah bisa di panen,  Dalam waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan. Maka dari itu banyak peternak baru serta peternak musiman yang telah bermunculan di berbagai wilayah Indonesia.

2. Sentra Perikanan

Ayam telah di kembagkan sangat pesat di setiap negara, Di negara Indonesia usaha ternak ayam pedaging juga telah di jumpai di setiap Propinsi Indonesia.

3. Jenis

Dengan berbagai macam strain ayam ras pedaging yang telah beredar luas di pasaran, Peternak tidak perlu risau dalam menentukan pilihan, Sebab, Semua jenis train yang telah beredar memiliki daya produktifitas relatif sama artinya seandinya terdapat perbedaan. Dalam perbedaan tidak menyolok atau sngat kecil sekali. Dalam menetukan pilihan strain apa yang hendak di pelihara. Para peternak dapat meminta daftar Produktifitas atau prestasi bibit yang di jual di Poultry Shoup. Adapun  jenis strain ayam ras pedaging yang banyak beredar di pasaran adalah : (Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cormish, Brahma, Langshans, Hypeco-broiler, Ross, Narshall"m", Euribrid, AA 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707, Dan yang lainya.

4. Manfaat

Manfaat dari beternak ayam ras pedaging antara lain, Seperti berikut

1. Tabungan di hari tua
2. Mencukupi kebutuhan keluarga (Profit motif )   
3. Penyediaan kebutuhan protein hewani.
4. Pengisi waktu luang di masa pensiunan.
5. Pendidikan dan latihan (Diklat) Keterampilan di kalangan remaja.

5. Persyaratan Lokasi

1. Lokasi terpilih bersifat menetap, yang artinya tidak mudah terganggu oleh Keperluan-keperluan yang lain selain untuk usaha peternakan, (Budidaya Ayam Ras Pedaging) (Broiler).
2. Lokasi mudah terjangkau dari Pusat-pusat pemasaran.
3. Dan lokasi yang cukup jauh dari Keramaian atau perumahan penduduk.

6. Pedoman Teknis Budidaya

Sebelum usaha beternak akan di mulai, Seorang peternak wajib memahmi dalam 3 hal unsur produksi Yaitu,

1. Manajemen (Pengelolaan usaha peternakan).
2. Breeding (Pembibitan).
3. Feeding (Makanan ternak/pakan). 

A. Persiapan sarana dan peralatan

1. Perkandangan : Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi seperti berikut :
A. Persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C.
B. Kelembaban sekitar antara 60-70%, Dan penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang telah ada.
C. Tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang, Dan model kandang di sesuaikan dengan umur ayam.
D. Untuk anak ayam yang berumur 2 minggu atau 1 bulan hendaklah memakai kandang box, Dan untuk anak ayam remaja 1-2 dan 3 bulan memakai kandang box yang di besarkan, Dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atau kandang bateray.
E. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang berharga mahal, yang penting kuat bersih dan tahan lama.

B. Peralatan

1. Litter (Alas lantai) : Alas lantai atau litter haruslah dalam keadaan kering, Maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk dan angin kencang. Kemudian tebal Litter setinggi 10 cm, Lalu bahan litter di pakai campuran dari kulit padi atau sekam, dan dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya. Atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3-5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.

2. Indukan atau brooder

Alat ini berbentuk bundar atau persegi 4 dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Yang fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.  

3. Tempat bertengger

Tempat bertengger tersebut adalah untuk tempat istirahat dan tidur. Di buat pada dinding dan usahakan kotoran jatuh kelantai yang mudah di bersihkan dari luar, Di buat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.

4. Tempat makan dan minum (Tempat grit)

Tempat makan dan minum ayam harus tersedia cukup, Yang berbahan dari bambu, Almunium atau apa saja yang pasti kuat asal tidak bocor dan tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus.

5. Alat-alat rutin

Alat-alat rytin tersebut termasuk alat kesehatan ayam contohnya seperti : Suntikan, Gunting operasi, Pisau potong operasi kecil dan sebagainya.

1. Pembibitan

Ternak-ternak yang di pelihara haruslah memenuhi persyaratan seperti sebagai berikut :

1. Ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya.
2. Pertumbuhan dan perkembanganya Normal.
3. Ternak berasal dari pembibitan yang pasti telah di kenal keunggulanya.
4. Tidak ada lekatan tinja di buburnya.

2. Pemilihan bibit dan calon induk

Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC, (Day OldChicken/Ayam umur sehari) Sebagai berikut :

1. Anak ayam/(DOC) Berasal dari induk yang sehat.
2. Bulu tampak halus dan penuh, Serta baik pertumbuhanya.
3. Tidak terdapat kecacatan pada tubuh ayam.
4. Nafsu makan anak ayam membaik.
5. Ukuran badan normal, Dan ukuran berat badan antara (35-40 gram).
6. Tidak ada letakan tinja di buburnya.

Perawatan bibit dan calon induk

Di lakukan di setiap saat, Jika ada kelainan pada ternak, Supaya segera di beri perhatian secara khusus dan di berikan pengobatan sesuai dengan petunjuk dinas peternakan setempat, Atau dokter hewan yang bertugas di daerah yang bersangkutan.

3. Pemeliharaan

Pemberian pakan dan minuman

1. Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 cara,
Face yaitu fase starter (0-4 minggu)
Dan fase finisher umur (4-6 minggu)

A. Kualitas dan kuantitas pakan fase Starter adalah : Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, Lemak 2,5%, Serat kasar 4%, Kalsium (CA) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% ME 2800-3500 Kcal.

B. Kualitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 golongan yaitu minggu pertama :

1. Minggu pertama : Umur 1-7 hari, 17 gram/hari/ekor.
2. Minggu ke dua : Umur 8-14 hari, 43 gram/hari/ekor.
3. Minggu ke tiga : Umur 15-21 hari, 66 gram hari/ekor.
4. Minggu ke empat : Umur 22-29 hari, 91 gram/hari/ekor.
Jadi jumlah pakan yang di butuhkan tiap ekor sampai pada umur empat minggu sebesar 1.520 gram

Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah :

1. Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 8,1-21,2%, Lemak 2,5%, Serat kasar 4,5%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, Dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.

Kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan  adalah :

1. Minggu ke lima : Umur 30-36 hari, 111 gram/hari/ekor.
2. Minggu ke enam : Umur 37-43 hari, 129 gram/hari/ekor.
3. Minggu ke tujuh : Umur 44-50 hari, 146 gram/hari/ekor.
4. Minggu ke delapan : Umur 51-57 hari, 161 gram/hari/ekor.
Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.

Pemberian minum di sesuaikan dengan umur ayam yang di kelompokkan dalam 2 fase yaitu : 

1. fase starter : Umur 1-29 hari, Dan kebutuhan air minum terbagi lagi pada Masing-masing minggu, Yaitu :
Minggu pertama : 1-7 hari, 1,8 liter/hari/100 ekor.
Minggu ke dua : 8-14 hari, 3,1 liter/hari/100 ekor.
Minggu ke tiga : 15-21 hari, 4,5 liter/hari/100 elor.
Minggu ke empat : 22-29 hari, 7,7 liter/hari/ekor.
Jadi jumlah air minum yang di butuhkan sampai 4 minggu adalah sebanyak : 122,6 liter/100 ekor.

Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya di beri tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang di berikan adalah : 50 gram/liter air. 

2. fase finisher : Umur 30-57 hari, Terkelompok dalam Masing-masing minggu, Yaitu :

Minggu ke lima : 30-36 hari, 9,5 liter/hari/100 ekor.
Minggu ke enam : 37-43 hari, 10,9 liter/hari/100 ekor.
Minggu ke tujuh : 44-50 hari, 12,7 liter/hari/100 ekor.
Minggu ke delapan : 51-57 hari, 14,1 liter/hari/ekor.
Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak : 333,4 liter/hari/ekor.

Pemeliharaan Kandang

Kebersihan lingkungan kandang (Sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling mudah. Hanya di butuhkan tenaga yang ulet dan terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai dengan cacatan pada label yang daroi poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu di pelihara secara baik, yaitu kandang selalu di bersihkan dan di jaga/dicek Yang apabila ada bagian yang rusak, supaya segera di sulam dan di perbaiki kembali. Dengan sedemikian daya guna kandang bisa maksimal tampa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang di budidayakan atau di pelihara.

Hama dan penyakit

Berak darah (Coccidiosis)
Gejala : Tinja berdarah dan mencret, Nafsu makan berkurang, Sayap terkulasi, Bulu kusam menggigil ke dinginan.

Pengendalian 

1. Menjaga kebersihan lingkungan, Dan menjaga litter tetap kering.
Dengan tetra Chloine Capsule di berikan melalui mulut, Noxal, Trisula Zuco tablet di larutkan dalam air minum atau sulfague moxaline, amprolium, cxaldayocox.

2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)

Gejala : Ayam sulit bernafas, Batuk-batuk, Timbul bunyi ngorok, Lesu, Mata Ngantuk, Sayap terkulasi, Terkadang berdarah, Tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala (tertikolis) Yaitu kepala Berputar-putar tak menetu dan lumpuh.

Pengendalian :

1. Menjaga kebersihan lingkungan dari peralatan yang tercemar virus, Binatang vektor penyakit tetelo, Ayam yang mati segera di bakar atau di buang.

2. Pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk ke areal peternakan tampa baju yang mensucihamakan/Steril serta melakukan vaksinasi (NCD) Sampai saat ini belum ada obatnya.

Hama Tungau atau Kutuan

Gejala : Ayam gelisah, Sering mematuk-matuk, Dan mengibas-ngibaskan bulu di sebabkan gatal, Nafsu makan turun, Pucat dan kurus.

Pengendalian :

1. Sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik, Pisahkan ayam yang sakit dengan ayam yang sehat.

2. Dengan menggunakan karbonat sevin dengan kosentrasi 0,15% dengan mengencerkan dengan air lalu semprotkan dengan menggunakan karbonat sewvin dengan kosentrasi 0.15% yang mengencerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan furginasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.

Panen

1. Hasil utama : Untuk usaha ternak ayam pedaging hasil utamanya adalah berupa daging ayam.
2. Hasil tambahan : Usaha ternak ayam broiler atau pedaging adalah berupa tinja atau kotoran kandang dan bulu.

Pascapanen

1. Stoving 

Penampungan ayam sebelum dilakukan pemotongan, Yang biasanya di letakkan di kandang penampungan (Houlding Ground).

2. Pemotongan

Pemotongan ayam di lakukan pada lehernya, Prinsipnya agar darah keluar keseluruhan atau sekitar 2/3 leher terpotong dan di tunggu 1-2 menit, Hal seperti ini agar kualitas daging bagus dan tidak mudah tercemar dan mudah busuk.
    
3. Pengulitan atau pencabutan bulu

Ayam yang telah terpotong tersebut di celupkan kedalam air panas (51,7-54,4 C) Dan lama pencelupan ayam broiler adalah (30 detik). Dan Bulu-bulu yang halus di cabut dengan membubuhkan lilin cair atau di bakar dengan nyala api biru.

4. Pengeluaran jeroan

Bagian bawah dubut di potong sedikit, Dan seluruh isi perut (Hati, Usus, Dan ampela) Di keluarkan. Isi perut tersebut dapat di jual atau dapat di sertakan pada daging siap, Di masak dalam kemasan terpisah.

5. Pemotongan Karkas

Kaki, dan leher ayam di potong, Tunggir di potong jika tidak di sukai, Setelah semua jeroan telah di keluarkan dan juga berkas telah di cuci bersih, Kaki ayam/paha di tekukan di bawah dubur, Lalu ayam di dinginkan lalu di kemas.

Analisis Ekonomi Budaya

1. Analisis Budidaya usaha

Dasar perhitungan biaya : Yang di keluarkan dari pendapatan yang di peroleh dalam analisis ini anatara lain adalah :

1. Jenis yang di pelihara adalah jenis ayam ras pedaging (broiler) dari strain (CP.707).

2. Sistem pemeliharaan yang diterapkan dengan cara intensif pada kandang model postal.

3. Luas tanah yang dp ergunakan yaitu 200 m 2 dengan nilai harga sewa tanah dalam 1 ha/tahun adalah Rp 1.000.000,-

4. Kandang di buat dari kerangka bambu, Lantai tanah, Dan dinding terbuat dari Bilah-bilah bambu dengan alas dinding setinggi 30 cm, Terbuat dari batu bata yang plester dan atap menggunakan genteng.

5. Ukuran kandang, Yaitu tinggi bagian tepinya 2,5 m, lebar kandang 5 m, dan lebar bagian tepi kandang 1,5 m.

6. Lokasi peternakan dekat dengan sumber air dan listrik.

7. Menggunakan alat pemanas (Brooder) gasolec dengan bahan bakar gas.

8. Penerangan dengan lampu listrik.

9. Umur ayam yaitu di mulai dari bibit yang berumur 1 hari.

10. Litter/alas kaandang menggunakan sekam padi.

11. Jenis pakan yang di berikan adalah : BR-1 untuk anak ayam umur 0-4 minggu dan BR-2 untuk umur 4-6 minggu.

12. Tingkat kematian ayam diasumsikan 6%.

13. Lama masa pemeliharaan yaitu 6 minggu (42 hari).

14. Berat Rata-rata per ekor ayam diasumsikan 1,75 gram berat hidup pada saat panen.

15. Harga ayam per kg berat hidup, Yaitu diasumsikan Rp 2500, Walau kisaran harga sampai mencapai Rp 3.000 Ditingkat peternak atau petani.

16. Ayam di jual pada umur 6 minggu atau 42 hari.

17. Nilai pupuk kandang yaitu Rp 60.000.

18. Bunga bank yaitu 1,5%/Bulan.

19. Nilai penyusutan kandang di perhitungkan dengan kekuatan masa pakai 6 tahun dan nilai penyusutan peralatan di perhitungkan dengan masa pakai 5 tahun.

20. Perhitungan Analisis biaya ini hanya di perhitungkan sebagai pedoman dasar karena nilai/harga Sewaktu-waktu dapat mengalami perubahan.

Sekian terimakasih karena anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Dan Teknik Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler) tersebut, Semoga banyak manfaatnya untuk anda tentunya pengunjung saya http://irianjayasehat.blogspot.com/2013/06/tips-dan-teknik-budidaya-ayam-ras.html

Tips Terbaik Dan Mudah Budidaya Tomat

Tomat atau (Solamun lycopersicumsyn. Lycopersicum esculentum) Adalah tumbuhan yang dari keluarga (Solanaceae), Tumbuhan asli amerika tengah dan selatan, Dari meksiko hingga Peru. Tomat ini merupakan tumbuhan siklus yang hidup singkat, Yang dapat tumbuh setinggi 1 hingga 3 Meter. Dan tomat merupakan keluarga dekat dengab Kentang.

Sejarah Singkat : Menurut tulisan karangan Andrew F, Smith The Tomato in Amerika Tomat berkemungkinan berasal dari daratan tinggi pantai barat Amerika Selatan. Dan setelah Spanyol menguasai Amerika selatan, Mereka menyebarkan tanaman Tomat tersebut Pada Koloni-koloni mereka di karibia. Kemudian Spanyol juga tomat ke Filipina, Yang terjadi titik awal penyebaran pada daerah yang lainya di seluruh benua Asia. Kemudian Spanyol juga membawa Tomat ke Eropa, Dan tanaman ini tumbuh dengan mudah di wilayah yang beriklim (Mediterania).

Tanaman tomat merupakan salah satu jenis tanaman Hortikultura yang bernilai ekonomis Tinggi. Untuk itu Tips menanam tomat yang baik memerlukan Perhatian. Tips menanam tomat perlu di lakukan secara Intensif agar produksi optimal. Tanaman tomat termasuk komoditas multiguna, Selain berfungsi untuk sayuran dan buah, Tomat juga di manfaatkan sebagai bahan dasar Kosmetik dan Obat-obatan.

Tips Terbaik Dan Mudah Budidaya Tomat


Berdasarkan tipe pertumbuhanya tanaman tomat di bedakan hingga menjadi 2, Yaitu Determinate dan indeterminate. Tipe dari (Determinate) memiliki postur tanaman pendek, Dan tandan bunga terletak di setiap ruas batang serta di ujung Tanaman. Sedangkan tipe (Indeterminate) Postur tanaman tinggi, Dan tandan bunga terletak berseling diantara 2-3 ruas, Dan ujung tanaman tomat tumbuh pucuk muda. Terus tanaman tomat tipe Indeterminate berbuah besar. 

Syarat Tumbuh Tanaman Tomat

Tanaman tomat sangat memerlukan curah hujan antara 100-220 mm/hujan dengan ketinggian tempat optimal 100-1000 mdpl. Intensitas sinar Matahari berkisar antara 10-12 jam/hari. Dan suhu optimal pertumbuhan tanaman tomat berkisar 25-30 �C. Sedangkan proses pembungaan membutuhkan suhu malam hari 15-20 � C. Dan air sangat di butuhkan oleh tanaman tomat tersebut karena 90% kandungan tomat terdiri dari air, Kemudian lokasi penanaman tomat sebaiknya bukan bekas lahajn tanaman tomat atau tanaman Sefamili. Minimal sudah di berikan selama 2 tahun agar hasil Optimal.

Pelaksanaan Teknis Budidaya Tomat

Pengukuran pH tanah di perlukan untuk menetukan jumlah pemberian kapur pertanian pada tanah masam atau pH rendah (Di bawah 6,5). Pengukuran dapat di gunakan Kertas Lakmus, pH meter, Atau cairan pH tester. Penganbilan titik sampel bisa di lakukan secara Zigzag.

Pelaksanaan Budidaya Tomat

Persiapan Lahan Budidaya Tomat : Persiapan lahan budidaya tomat meliputi pembajakan dan penggaruan tanah. Pembuatan bedengan kasar selebar 110-120 cm, Dan tinggi 40-70 cm, Terus lebar parit 50-70 cm. Pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/Rol mulsa PHP Atau (Plastik Hitam Perak) Untuk tanah dengan pH  di bawah 6,5.

Lalu pemberian pupuk kandang fermentasi sebanyak 40 Ton/ha dan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 150 kg/rol mulsa PHP. Kemudian dio lakuan pengadukan/Pencacakan bedengan agar pupuk yang telah di berikan bercampur dengan tanah.

Selanjutnya persiapan pemasangan mulsa PHP.  Pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam ideal untuk musim kemarau (60 cm x 60 cm), Sedangkan musim penghujan dapat di perlebar (70 cm x 70 cm). Kemudian, Di lakukan pemasangan Ajir.

Pemasangan ajir memang dianjurkan dengan sistem ajir tegak supaya kelembaban tanaman Tomat terjaga. Masing-masing ajir di hubungkan Gelagar, Agar serangkaian ajir tersebut menjadi Kuat. Ajir paling pinggirdan setiap 4 ajir di pasang ajir penguat membentuk sudut  � 45�.

Persiapan Pembibitan Dan Penanaman Budidaya Tomat

Persiapan pembibitan budidaya Tomat, Membutuhkan rumah atau sungkup pembibtan untuk melindungi bibit muda. Kemudian menyediakan media semai dengan komposis 20 liter tanah. Dan 10 liter pupuk kandang, Dan 150 g NPK Halus.

Media campuran di masukkan kedalam polibag semai, Dan sebelum melakukan penyemaian benih, Sebaiknya benih di rendam terlebih dahulu dalam larutan fungisida sistemik berbahan aktif simokanil dengan dosis � dosis serendah yang dianjurkan pada kemasan selama 6 jam. Kemudian baru benih di semai di media, Dan untuk mempercepat perkecambahan benih permukaan media di tutup dengan kain goni atau (Bisa menggunakan mulsa PHP). Di jaga dengan keadaan lembab.

Pembukaan penutup permukaan media semai di lakukan apabila benih sudah berkecambah, kemudian baru benih di sungkup menggunakan plastik transparan. Pembukaan sungkup di mulai pada jam (07.00-09.00,) dan di bika lagi pada jam (15.00-17.00.) Pada umur 5 hari menjelang tanam sungkup harus di buka secara penuh untuk penguatan tanaman tomat.

Penyiraman jangan terlalu basah, di lakukan setiap pagi, Dan penyemprotan fungisida berbahan aktif simoksanil dan insektisida berbahan aktif imidaklopriddi lakukan pada umur 10 hss atau (Hari setelah semai). Dengan dosis � dosis terendah. Bibit berdaun sejati 4 helai siap di pindah tanam ke Lahan.

Pemeliharaan Tanaman Pada Budidaya Tomat

Penyulaman Budidaya Tomat : Penyulaman budidaya tomat di lakukan sampai umur tanaman tomat lebih kurang 2 minggu. Tanaman tomat yang telah terlalu tua apabila masih terus di sulam mengakibatkan pertumbuhan tidak seragam. Berpengaruh terhadap pengendalian hama penyakit.

Perempelan Dan Pengikatan Tanaman Pada Budidaya Tomat : Perempelan tunas samping tanaman tomat di lakukan sampai pembentukan cabang, Baik itu cabang utama, Cabang ke dua, Dan seterusnya yang diatas cabang utama. Jadi diatas cabang utama cabang di pelihara adalah Cabang-cabang produktif.

Perempelan tunas di bawah cabang utama bertujuan memacu pertumbuhan vegetatif tanaman agar tanaman tomat tumbuh Kekar. Disamping itu juga menjaga kelembaban tanaman tomat pada saat tanaman telah Dewasa. Sedangkan perempelan tunas di bawah cabang-cabang produktif bertujuan menjega kelembaban tanaman tomat dan mengoptimalkan Produktif.

Perempelan daun tsnaman tomat di bawah cabang utama di lakukan pada saat tajuk tanaman tomat telah menutupi seluruh daun bagian bawah. Saat ini daun telah tidak berfungi secara optimal, Justru, Sangat di senangi hama penyakit tanaman. Perempelan daun juga di lakukan bagi daun tua/terserang Penyakit.

Sanitasi Lahan Dan pengairan Pada Budidaya Tomat

Sanitasi lahan pada budidaya tomat Meliputi : Pengendalian gulma/rumput, Pengendalian air pada saat musim hujan sehingga tidak munculnya genangan air, Pemangkasan daun serta pencabutan tanaman tomat yang terserang hama Penyakit.

Pengairan di berikan secara teratur dan terukur. Dengan penggenangan atau pengeleban seminggu sekali apabila tidak turun hujan, Penggenangan jangan terlalu tinggi, Batas penggenngan hanya 1/3 dari tingginya bedengan.

Pemupukan Susulan Pada Budidaya Tomat

Pupuk akar di berikan dengan cara pengocoran pada umur 15 hst, 15 hst dan 35 hst dengan dosis 3 kg NPK 15-15-15 di larutkan dalam 200 liter air, Untuk 1000 tanaman, Tiap-tiap tanaman tomat di berikan 200 ml.

Pupuk daun kandungan Nitrogen tinggi di berikan pada umur 7 hst dan 24 hst, Sedangkan pupuk daun kandungan Phospat, Kalium dan mikro tinggi di berikan pada umur 20 hst, 30 hst dan 45 hst. Dosis/Konsentrasi penyemprotan sesuai pentunjuk pada Kemasan.

Pengendalian Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Tomat

Hama Tanaman Tomat

1. Ulat tanah : Ulat tanah tanaman tomat adalah (Agrotis ipsilon). Jenis hama ini menyerang tanaman tomat pada malam hari, Sedangkan pada siang harinya Bersembunyi di dalam tanah atau di balik mulsa PHP. Ulat tanah tersebut menyerang batang tanaman muda dengan cara memotong, sehingga sering di namakan ulat pemotong. Cara pengendalianya, Dengan pemberian insektisida yang berbahan aktif karbofuran sebanyak 1 gram pada lubang Tanam.

2. Ulat grayak : Ulat grayak tanaman tomat adalah (Spodoptera litura). Ulat grayak tersebut menyerang daun tanaman tomat Bersama-sama dalam jumlah yang sangat banyak, Ulat ini biasanya menyerang pada malam hari dengan cara memakan daun dan buah tomat. Kemudian gejala pada daun berupa Bercak-bercak putih berlubang. Sedangkan buahnya di tandai adanya lubang tidak beraturan di setiap permukaan buah.

Pengendalian kimiawi dengan menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada Kemasan.

3. Ulat buah : Ulat buah tanaman tomat adalah (Heliotis armigera). Bagin tubuh hama ini diselimuti Kutil. Ulat tersebut menyerang tanaman tomat dengn cara mengebor buah sambil memakanya, Sehingga buah yang terserang jadi berlubang-lubang.

Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau juga dimehipo. Dosis/Konsentrasi sesuai petunjuk pada Kemasan.

4. Kutu daun : Kutu daun tanaman tomat adalah (Myzus persiceae). Kutu menghisap cairan tanaman tomat yang terutama daun yang muda, Kotoranya berasa manis sehingga mengundang pasukan semut. Serangn parah menyebabkan Daun-daun tomat mengalami klorosis (Kuning), Menggulung dan mengeriting, Dan akhirnya tanaman tomat menjadi kerdil.

Pengendalian kimiawi dengan menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihallotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada Kemasan.

5. Kutu kebul : Kutu kebul tanaman tomat adalah (Bemisia tbaci). Hama berarna putih, Bersayap dan tubuhnya di selimuti serbuk putih yang berupa Lilin. Kutu kebul tersebut menyerang dan menghisap cairan sel daun tanaman tomat Sehingga Sel-sel dan jaringan daun menjadi rusak.

Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada Kemasan.
 
6. Lalat buah : Lalat buah tanaman tomat adalah (Dacus dorsalis). lalat btina dewasa menyerang buah tomat dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam buah tomat, Kemudian telur berubah menjadi larva, Dan Telur-telur ini akhirnya menggerogoti buah tomat sehingga buah tomat menjadi bususk.

Pengendalian lalat buah dapat menggunakan perangkap lalat (sexpheromone) Caranya : metil eugenil di masukkan botol aqua yang di ikatkan pada bambu dengan posisi horisontal, Atau bisa pula menggunakan Buah-buahan yang aromanya di sukai Lalat seperti (Nangka dan Timun). Kemudian di campur insektisida berbahan aktif metomil, Selain dari itu, dapat di lakukan penyemprotan dengan menggunakan insektisida yang berbahan aktif seeperti sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis sesuai petunjuk pada Kemasan.

7. Nematoda : Nematoda tanaman tomat adalah (Meloidogyne incognita). serangan nematoda di tandai adanya Bintil-bintil pada akar. Nematoda adalah merupakan cacing tanah berukuran yang sangat kecil, Hama ini merupakan cacing parasit penyerang bagian akar tanaman tomat. Bekas gigitan cacing akhirnya menyebabkan serangan sekunder, Seperti layu bakteri, Layu fusarium, busuk phytopthora, atau cendawan lain penyerang akar. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif karbofuran, sebanyak 1 gram pada lubang tanam.

Penyakit Tanaman Tomat

1. Rebah Semai : Rebah semai tanaman tomat adalah (Pythium debarianum). Rebah semai biasanya menyerang tanaman tomat pada fase pembibitan dan tanaman muda setelah pindah tanam.

Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik berbahan aktif propamokarbohidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf. Dosis � dosis terendah yang tertera pada Kemasan.

2. Layu Bakteri : Bakteri penyebab layu tanaman tomat adalah (Pseudomonas sp). Penyakit ini sering menggagalkan tanaman, Tanaman tomat yang teserang mengalami kelayuan daun, Di awali dari Daun-daun muda, Upaya pengendalian antara lain dengan meningkatkan pH tanah. Memusnahkn tanaman tomat terserang, Melakukan penggiliran tanaman serta menyemprotkan kimiawi dengan menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptromisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin.

Dosis/Konsentrasi sesuai pada kemasan. Sebagai pencegahan secaa biologi berikan trichoderma pada saat persiapan lahan, umur 20 hst dan 30 hst di lakukan pengocoran menggunakan pestisida organik pada tanah. contohnya, super glio, wonderfat, Dengan dosis sesuai dengan anjuran pada kemasan.

3. Layu Fusarium : Cendawan penyebab layu tanaman tomat adalah (Fusarium oxysporum) Tanaman tomat terserang mengalami kelayuan di mulai dari Daun-daun yang tua, Kemudian menyebar kepada Daun-daun muda dan mengunng. Upaya pengendalianya dengan meningkatkan pH tanah. Memusnahkan tanaman tomat yang terserang, melakukan penggiliran tanaman serta menyemprotkan secara kimiawi. dengan menggunakan fungisida berbahan aktif benomil, metalaksil atau propamokarb hidroklorida.

Dosis/Konmsentrasi sesuai pada kemasan. Sebagai pencegahan secara biologi di berikan trichoderma pada saat persiapan lahan, Umur 20 hst dan 35 hst di lakukan pengocoran dengan pestisida organik pada tanah. Contohnya, Super glio, wonderfat, Dengan dosis sesuai anjuran pada kemasan.

4. Busuk Phytopthora : Penyakit busuk tanaman tomat adalah (Phytopthora infestans). Penyakit ini dapat menggagalkan budidaya tomat karena menyerang semua bagian tanaman. batang yang terserang di tandai Bercak-bercak coklat kehitaman dan Kebasah-basahan.Serangan serius menyebabkan tanaman tomat layu, Daun tomat tererang seperti tersiram air panas, Dan buah yang terserang di tandai Bercak kebasah-basahan yang menjadi coklat kehitaman dan lunak.

Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, Contoh, Bahan aktif yang dapat di gunakan adalah metalaksil, Propamokarb hidrokloroda, simoksanil, atau dimetomorf dan fungisida kontak. Contoh bahan aktif yang bisa di gunakan adalah Tembaga, mankozeb, propineb, ziram atau tiram. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

5. Bercak Bakteri : Bercak bakteri tanaman tomat adalah bakteri (Xanthomonas vesicatoria). Berkembang pesat terutama pada musim hujan. Serangan di tandai adanaya bercak yang berwarna gelap mengkilap.

Pengendalian kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin, Atau juga dari golongan anorganik seperti tembaga. Dosis/konsentrasi sesuai pada kemasan.

6. Bercak Daun Septoria : Penyakit ini karen di sebabkan oleh serangan cendawan septoria lycopersici.cendawan menyerang semua fase pertumbuhan. Gejala serangan berupa Bercak-bercak berwarna coklat yang akhirnya berubah Keabu-abuan pada permukaan daun bagian bawah, Tetapi daun berwarna hitam.

Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik. Contoh bahan aktif yang bisa di gunakan adalah benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis/konsentrasi sesuai pada Kemasan.

7. Lunak Bakteri : Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora serangan. Serangan itu menandai tempat di daun dengan air daun berubah warna menjadi coklat, terutama daun segar, serangan pada batang tanaman tomat menyebabkan keruntuhan. Penggunaan kontrol Kimia bakterisida antibiotik kelompok dengan bahan kasugamisin aktif, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oxytetracycline, atau dari kelompok anorganik seperti tembaga. Dosis / konsentrasi sesuai dengan kemasan.

8. Virus : adalah penyakit yang paling melemahkan budidaya tomat. Virus seperti tomat tanaman TomV, PVX, TMV dan CMV. Virus adalah penyakit yang berpotensi menyebabkan kegagalan, terutama di musim kemarau. Gejala umumnya ditandai kerdil pertumbuhan tanaman tomat, daun keriting dan ada bercak kuning-basahan kebasah. Penyakit virus belum ditemukan penangkalnya. Penyakit virus ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain melalui vektor atau pemancar. Beberapa hama sangat virus yang menular berpotensi menjadi salah thrips, kutu daun, kebul, dan tungau. Manusia juga dapat bertindak sebagai virus yang menular, baik melalui alat-alat pertanian dan tangan terutama ketika perempelan.

Beberapa virus menangani antara lain: membersihkan gulma (gulma berpotensi menjadi sejumlah virus), untuk mengendalikan hama / serangga menularkan virus, menghancurkan virus tanaman tomat yang terinfeksi, membersihkan alat dan memberikan pemahaman kepada tenaga kerja agar tidak menjadi ceroboh saat menangani tanaman tomat.

9. Hama dan Penyakit Strategi Pengendalian Budidaya Tomat : Pengendalian hama ulat tanah dan nematoda dilakukan secara bersamaan hanya sekali memberikan insektisida, yaitu 1gram per lubang tanam.

Pengendalian hama ulat grayak, ulat buah, kutu daun, kebul, lalat buah dan penyakit menggunakan pestisida harus alternatif atau pengganti dari bahan-bahan aktif yang tercantum di atas setiap penyemprotan (tidak menggunakan bahan-bahan aktif yang sama, masing-masing).

10. Panen : Determinite jenis tomat dapat dipanen pada umur 65 hst dan 75 hst jenis usia tak tentu. 25% buah yang matang siap untuk dipanen.

Sekian terimakasih karena anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Terbaik Dan Mudah Budidaya Tomat tersebut, Semoga banyak manfaatnya untuk anda tentunya pengunjung saya http://irianjayasehat.blogspot.com/2013/08/tips-terbaik-dan-mudah-budidaya-tomat.html

Tags

Kesehatan (237) Tips (146) Alam Nusantara (31) Obat Herbal (29) Kecantikan (19) Manfaat (18) Anti Kanker (7) Diabetes (6) Obat Diabetes (5) Bisul (4) Rematik (4) Asam Urat (3) Bawang Putih (3) Cengkeh (3) Darah Tinggi (3) Daun Sirsak (3) Jahe (3) Kanker (3) Kayu Manis (3) Masuk Angin (3) Obat Jerawat (3) Sakit Gigi (3) Sakit Tenggorokan (3) Stroke (3) Tips / Cara Mudah (3) Akar Pepaya (2) Ambeien (2) Batuk Pilek (2) Ciplukan (2) Demam (2) Garam Dapur (2) Infeksi Kulit (2) Influenza (2) Jeruk (2) Jeruk Nipis (2) Kemoterapi (2) Kolestrol (2) Kulit Manggis (2) Mimisan (2) Sakit Perut (2) Sambiloto (2) Sesak Nafas (2) Tanaman (2) Tempuyung (2) Tulang Kropos (2) Tumor (2) Vitamin (2) Air Lemon (1) Akar Daruju (1) Alkohol (1) Alpukat (1) Ampas (1) Anak Kembar (1) Android (1) Anti Oksidan (1) Batu Empedu (1) Batu Ginjal (1) Bawang Merah (1) Belalai Gajah (1) Bercocok Tanam (1) Buah Pir (1) Buah Pisang (1) Bunga Sepatu (1) Cuka Apel (1) Datang Bulan (1) Daun Bambu (1) Daun Bayam (1) Daun Cabe (1) Daun Dewa (1) Daun Kaktus (1) Daun Mint (1) Daun Pegagan (1) Daun Pisang (1) Daun Salam (1) Daun Sirih (1) Demam Berdarah (1) Diare (1) Ekor Naga (1) Flek Hitam (1) Gelandangan (1) Getah Bening (1) Gondok (1) Gula (1) Header (1) Jambu Mete (1) Kacang Tanah (1) Kalsium (1) Kelapa (1) Kentang (1) Kerja Sama (1) Keseleo (1) Kiwi (1) Kulit Petai (1) Kumis Kucing (1) Lemak Perut (1) Lengkuas (1) Lidah Buaya (1) Luka (1) Manfaat Bawang (1) Masalah Kerongkongan (1) Mata Minus (1) Memar (1) Memori Card (1) Mentimun (1) Merica (1) Mie Palsu (1) Obat Ajaib (1) Obat Kimia (1) Obat Wasir (1) Paru Basah (1) Paru Bash (1) Penghilang Stress (1) Penyakit Kanker (1) Penyakit Kuning (1) Pepaya (1) Pertanian (1) Perut Kembung (1) Pisang (1) Putih Telur (1) Rabun Senja (1) Resep Kembar (1) Sakit Ginjal (1) Sakit Kepala (1) Sariawan (1) Selai Kacang (1) Singkong (1) Stretch Mark (1) Strobery (1) Tebu (1) Tekanan Darah (1) Tenggorokan (1) Tersangkut Tulang Ikan (1) Tolong Menolong (1) Tulang Patah (1)