Latest News

Thursday, September 5, 2013

Tips Terbaik Budidaya Cabai (Cabe) Rawit

Cabai (Cabe) Rawit atau juga cabe kathur, adalah buah dan tumbuhan (genus Capsicum). Selain di indonesia, Juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di Negara-negara Asia tenggara. Di negara malaysia, dan Singapura Cabe rawit ini di namakan cili padi, Dan di Filipina adalah siling labuyo, Kemudian di negara Thailand adalah phrik khi nu, Di kerala, India, Terdapat masakan tradisional yang menggunakan Cabai atau cabe rawit tersebut dan di namakan kanthari mulagu. Dalam bahasa inggris ia di kenal dengan nama Thai pepper atau (bird's eye chili pepper). Cabai (Cabe) ini berubah warna dari hijau menjadi merah pada saat matang. Meskipun ukuranya lebih kecil dari pada varietas cabe yang lainya, dan ia dianggap dan terbukti lebih pedas, karena kepedasanya mencapai 50.000 - 100.000 pada skala (Scoville).

Tips Terbaik Budidaya Cabai (Cabe) Rawit


Cabe (Cabai) Merupakan tanaman perdu dari famili Terong-terongan atau (solanaceae). yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabe tersebut berasal dari benua Amerika, Dan tempatnya di daerah peru danb kemudian menyebar ke Negara-negara benua Amerika, Eropa, Dan Asia. Termasuk juga Negara Indonesia, Dan selain di negara indonesia cabe juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di Negara-negara asia tenggara lainya.

Cabe (Cabai) Dapat tumbuh baik di dataran tinggi, maupun di dataran yang rendah. Bertanam cabe rawit tersebut dapat memberikan nilai ekonomi yang cukup tinggi apabila diusakan dan bersungguh-sungguh, Jika 1 hektar tanaman cabe (cabai) rawit mampu menghasilkan (8 ton buah cabai rawit) Karena tanaman cabe rawit dapat kita usahakan selama dua setengah tahun selama musim tanam.

Tanaman cabe rawit menyukai daerah yang kering, Dan di temukan pada daerah ketinggian 0,5 - 1. 250 m dpl. Perdu setahun, Percabangan banyak Tinggi 50 - 100 cm. Dan batangnya berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak bersilangan. Helaian daun bulat telur, Ujung meruncing, pangkal menyempit, Tepi rata, Pertulangan menyirip.

Panjang 5-9,5 cm, Lebar 1,5-5,5 cm, Berwarna hijau bunga keluar dari ketiak daun. Mahkota berbentuk bintang, Bunga tunggal atau 2-3 bunga yang letaknya berdekatan, Berwarna putih, Putih kehijauan, Kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, Tegak Kadang-kadang merunduk, yang berbentuk bulat telur, Lurus atau bengkok, Ujung meruncing, Panjang 1-3 cm, Lebar 2,5-12 mm, Bertangkai panjang, Dan rasa yang pedas. Buah muda berwarna hijau tua, Putih kehijauan, atau putih, Dan buah yang masak berwarna merah terang. berBiji banyak, bulat pipih, Berdiameter 2-2,5 mm, Berwarna kuning kotor, Cabe (Cabai) terdiri dari tida varietas, Yaitu : Cengek leutik yang buahnya kecil, Berwarna hijau, Dan berdiri tegak pada tangkainya. Cengek domba atau (Cengek bodas) yang buanya lebih besar dari cengek leutik, Buah muda berwarna putih, Dan setelah tua menjadi jingga, Dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau, Kemudian setelah tua menjadi Merah. Buahnya di pergunakan sebagai Sayuran, Bumbu masak, Acar, Dan Asinan. Daun muda dapat di kukus untuk lalap. Cabai (Cabe rawit) dapat di perbanyak dengan biji.

Jenis-jenis Cabai (Cabe Rawit) Yang Sering Diusahakan Adalah Cabe Rawit Sebagai Berikut Di Bawah Ini :    

1. Cabai kecil atau cabai jemprit : Buahnya kecil dan pendek, lebih pedas di bandingkan Jenis cabai yang lainya.

2. Cabai putih atau cabai domba : Buahnya lebih besar dari cabai jemprit atau cabai celepik, Rasanya juga tidak enak.

3. Cabai Celepik : Buahnya lebih besar dari pada cabai jemprit dan lebih kecil dari pada cabai domba, Dan rasanya tidak sepedas cabai jemprit, sewaktu muda berwarna hijau, Dan setelah masak berwarna merah cerah.

Syarat Tumbuh

Untuk mendapatkan cabai rawit yang tinggi, Kita harus mengetahui syarat tumbuh yang di inginkan oleh cabai (Cabe) rawit. Adapun adalah Syarat-syarat sebagai berikut di bawah ini :

1. Tanah : Gembur, Subur, Atau banyak mengandung zat makan, Pembuangan airnya baik (Tidak tergenang) Dan banyak mengandung humus.

2. Tempat Tumbuh (Daerah) : Dataran Rendah, Dataran Tinggi.

3. Iklim : Tanaman cabai rawit dapat tumbuh baik pada daerah tropis atau yang kurang hujan, maupun daerah yang penghujan. Dan suhu udara yang di perlukan tanaman cabai rawit ini adalah berkisar antara 25 c - 31 c.

1.Bahan Dan Peralatan, Peralatan yang di perlukan untuk menanam cabai (cabe) rawit 

1. Cangklu
2. Garpu Tanah
3. Kored
4. Gembor ember
5. Sprayer
6. Ember
7. Meteran
8. Keranjang
9. Timbangan, Tali kenca (Pelurus


2. Bahan-bahan Yang Di Perlukan Untuk Menanam Cabai (Cabe) Rawit

1. Benih cabai rawit
2. Pupuk kandang
3. Urea
4. TSP
5. Bambo
6. Insektisida
7. Fungisida
8. KCL
9. Plastik kecil bumbungan, Dan lalang atau dain kelapa

Bercocok Tanam : Pertumbuhan tanaman cabe rawit yang baik dan hasil produksinya tinggi merupakan dambaan dan harapan kita juga. Untuk mencapai tahapan tersebut kita haruslah melakukan kegiatan bercocok tanam cabe rawit yang menggunakan  sesuai dengan Langkah-langkah sebagai berikut di bawah ini.

Pengolahan Tanah :  Dapat di lakukan dengan membajak atau mencangkul sedalam 25-30 cm hingga tanah menjadi gembur, setelah itu di biarkan 7-14 hari untuk mendapatkan sinar matahari.

Pembuatan Bedeng : 

1. Lebar bedeng 100-120 cm
2. Tinggi bedeng 20-30 cm
3. Jarak antara bedeng dengan bedeng lainya 30-45 cm, Dan arah bedeng memanjang kearah selatan.

Syarat Pupuk Kandang Yang Baik Adalah :

1. Tidak berbau
2. Tidak panas
3. Berwarna Kehitam-hitaman, Dan Benar-benar telah matang

Jarak Tanaman Cabe Rawit :

1. 50 x 100 cm
2. 60 x 70 cm
3. 50 x 90 cm

Cara Pembuatan Jarak Tanaman :

1. Pasang tali kenca atau (Pelurus) sejajar dengan panjang bedeng, Kira-kira 10 cm dari tepi bedeng.
2. Ukur jarak tanaman yang di inginkan pada sepanjang tali kencana tersebut.
3. Kemudian buat lubang tanaman sesuai dengan jarak tanaman tersebut, Lalu di beri pupuk besar :

a. Pupuk kandang = 1 kg / Lubang
b. Pupuk urea
c. Pupuk TSP
d. Pupuk KCI

4. Campurkan ke tiga pupuk buatan hingga rata dan masukkan pada setiap lubang yang telah anda buat.

Pesemaian : Pesemaian merupakan kegiatan untuk menghasilkan bibit tanaman atau calon tanaman yang baik. Adapun tahapan pesemaian adalah sebagai berikut di bawah ini :

1. Membuat bedeng atau tempat pesemaian, Ukuran bedeng pesemaian sebagai berikut :

a. Lebar bedeng : 1- 1,2 m
b. Panjang bedeng : 3-5 m
c. Tinggi bedeng : 15-20 m

2. Penyemaian benih : Kebutuhan benih untuk satu hektar berkisar antara 300-500 benih. Dan sebelum benih di semai atau di tabur, Tempat persemaian di siram merata terlebih dahulu, Dan beberapa cara menyemai benih cabai (Cabe) rawit sebagai berikut di bawah ini :

a. Semai bebas atau di tabur merata
b. Semai dalam baris
c. Semai berkelompok

Penanaman : Bibit tanaman cabai atau cabe yang telah berumur 1 bulan segera di tanam, dan penanaman sebaiknya pada sore hari agar tanaman tidak layu.

Ciri-ciri bibit yang siap tanam adalah sebagai berikut di bawah ini :

a. Telah berumur 1 bulan
b. Tidak terserang hama dan penyakit
c. Pertumbuhan tanaman seragam

Cara penanaman 

a. Siram bibit yang hendak di tanam.
b. Pilih bibit yang akan di tanam.
c. Lepaskan bumbung atau plastik dari bibit.
e. Dapatkan tanah di sekeliling tanaman bibit yang telah di masukkan kelubang agar tidak rebah.

Pemeliharaan Tanaman

a. Penyiraman :Pemeliharaan tanaman di lakukan 2 kali sehari atau di sesuaikan dengan keadaan tanah.

b. Penyiangan : Rumpu liar yang tumbuh di sekitar tanaman harus di cabit atau di siang dengan kored atau sabit.

c. Pemupukan : Jumlah pupuk yang di perlukan dalam 1 hektar adalah :
1. Urea : 200 kg
2. TSP : 200 kg
3. KCI : 150 kg

d. Hama dan penyakit : Hama yang sering menyerang tanaman cabe rawit adalah :

1. Tungau
2. Kutu daun berwarna kuning
3. Kutu gurem atau thrips

Tanda-tanda tanaman terserang :

1. Tanaman seperti berwarna perak
2. Tanaman tampak pucat
3. Daun menjadi layu

Pengendalian : 

1. Cabut tanaman yang terserang berat
2. Kumpulkan bagian tanaman yang terserang lalu di bakar

Panen

Panen : Penen merupakan kegiatan yang di Nanti-nanti untuk menikmati jerih payah selama penanaman, Produksi cabai rawit hampir sama dengan cabai (cabe) besar, Hanya saja umur cabai rawit lebih lama yaitu, 2-3 Tahun. sehingga produksi cabai rawit lebih tinggi dari pada cabai (cabe) besar.

Cabe rawit dapat di panen hijau atau (Muda) dan di panen merah atau telah masak. Apabila cabe rawit di panen hijau, Cabai akan kelihatan bernas dan berisi. Pemanenan cabai rawit dapat di lakukan 4-7 hari sekali atau tergantung pada situasi harga pasaran.

Komposisi Cabai (Cabe)

Komposisi : Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap, vitamin A dan C. Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai rawit, Berkasiat untuk melancarkan aliran darah serta pematirasa kulit, Dan biji mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasomine, dan steroid saponin, (kapsisidin). Kapsisidin berkasiat sebagai antibiotik.

Manfaat Cabai (Cabe) Rawit

Bagaian yang di pergunakan : Seluruh bagai tumbuhan dapat di gunakan sebagai tanaman obat, Seperti : Buah, Akar, Daun Dan batang.

Indikasi

Cabai (Cabe) Rawit dapat di pergunakan untuk :

1. Menambah nafsu makan.
2. Menormalakan kembali kaki dan tangan yang lemas.
3. Batuk berdahak.
4. Melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis.
5. Migrain.

Cara pemakaian untuk obat yang di minum, Buah cabe rawit yang di pergunakan sesuai dengan kebutuhan, dalam  hal ini cabe rawit dapat di rebus atau di buat bubuk dan pil. Untuk pemakaian luar, Di rebus buah cabai rawit secukupnya, kemudian uapnya di pergunakan untuk memanasi bagian tubuh yang sakit, Atau giling cabe rawit sampai halus, Lalu turapkan kebagian tubuh yang sakit, Seperti : Rematik, Jari terasa nyeri karena kedinginan (frosbite) Gilingan daun yang di turapakan ke tempat yang sakit di gunakan untuk mengobati sakit perut dan bisul.

Contoh pemakaian di masyarakat

Kaki dan tangan lemas seperti lumpuh, sediakan 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang kaki ayam yang di potong sedikit atas lutut, 60 g kacang tanah, Dan 6 butir hung cao, Kemudian bersihkan bahan-bahan tersebut dan di Potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyak sampai bahan bahan tersebut terendam seluruhnya (Kira-kira 1 cm diatasnya) Lalu timramuan tersebut setelah dingin di saring dan air saringan lansung di minum. Sehari 2 kali Masing-masing separoh dari ramuan.

Sakit Perut : Cuci daun muda segar secukupnya, Kemudian di giling hingg halus, Dan tambahkan sedikit kapur sirih, lalu diaduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian perut yang sakit

Rematik :  Giling 10 buah cabai rawit hingga halus, dan tambahkan 1/2 sendok teh kapur sirih dan air perasan sebuah jeruk nipis, Kemudian diaduk sampai rata dan balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit.

Frosbite : Buang biji beberapa buah cabai rawit segar, Lalu giling sampai halus, Kemudian balurkan ke tempat yang sakit.

Dengan Catatan : Penderita sakit saluran pencernaan, Sakit tenggorokan, Dan sakit mata dianjurkan untuk tidak mengkomsumsi cabai (cabe) Rawit tersebut. Rasa yang pedas di lidah menimbulkan rangsangan keotak untuk mengeluarkan endorfin (opiat endogen) yang dapat menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan perasaan lebih sehat.

Dari Hasil penelitian terbaru cabe rawit dapat mengurangi kecendrungan tejadinya penggumpalam darah atau (trombosis), Dan menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengurangi produksi kolesterol dan trigliserida di hati.

Pada sistem reproduksi, Sifat cabai rawit yang panas dapat mengurangi rasa tegang daan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk. Selain dari itu dengan kandungan zat antioksidan yang cukup tinggi seperti vitamin C dan beta karoten. Dan cabe rawit dapat di pergunakan untuk mengatasi ketidak suburan (infertilitas) afrodisiak, Dan memperlambat proses penuaan.

Sekian terimakasih karena anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Terbaik Budidaya Cabai (Cabe) Rawit tersebut, Semoga banyak manfaatnya untuk anda tentunya pengunjung saya http://irianjayasehat.blogspot.com/2013/09/tips-terbaik-budidaya-cabai-cabe-rawit.html 

No comments:

Post a Comment

Tags

Kesehatan (237) Tips (146) Alam Nusantara (31) Obat Herbal (29) Kecantikan (19) Manfaat (18) Anti Kanker (7) Diabetes (6) Obat Diabetes (5) Bisul (4) Rematik (4) Asam Urat (3) Bawang Putih (3) Cengkeh (3) Darah Tinggi (3) Daun Sirsak (3) Jahe (3) Kanker (3) Kayu Manis (3) Masuk Angin (3) Obat Jerawat (3) Sakit Gigi (3) Sakit Tenggorokan (3) Stroke (3) Tips / Cara Mudah (3) Akar Pepaya (2) Ambeien (2) Batuk Pilek (2) Ciplukan (2) Demam (2) Garam Dapur (2) Infeksi Kulit (2) Influenza (2) Jeruk (2) Jeruk Nipis (2) Kemoterapi (2) Kolestrol (2) Kulit Manggis (2) Mimisan (2) Sakit Perut (2) Sambiloto (2) Sesak Nafas (2) Tanaman (2) Tempuyung (2) Tulang Kropos (2) Tumor (2) Vitamin (2) Air Lemon (1) Akar Daruju (1) Alkohol (1) Alpukat (1) Ampas (1) Anak Kembar (1) Android (1) Anti Oksidan (1) Batu Empedu (1) Batu Ginjal (1) Bawang Merah (1) Belalai Gajah (1) Bercocok Tanam (1) Buah Pir (1) Buah Pisang (1) Bunga Sepatu (1) Cuka Apel (1) Datang Bulan (1) Daun Bambu (1) Daun Bayam (1) Daun Cabe (1) Daun Dewa (1) Daun Kaktus (1) Daun Mint (1) Daun Pegagan (1) Daun Pisang (1) Daun Salam (1) Daun Sirih (1) Demam Berdarah (1) Diare (1) Ekor Naga (1) Flek Hitam (1) Gelandangan (1) Getah Bening (1) Gondok (1) Gula (1) Header (1) Jambu Mete (1) Kacang Tanah (1) Kalsium (1) Kelapa (1) Kentang (1) Kerja Sama (1) Keseleo (1) Kiwi (1) Kulit Petai (1) Kumis Kucing (1) Lemak Perut (1) Lengkuas (1) Lidah Buaya (1) Luka (1) Manfaat Bawang (1) Masalah Kerongkongan (1) Mata Minus (1) Memar (1) Memori Card (1) Mentimun (1) Merica (1) Mie Palsu (1) Obat Ajaib (1) Obat Kimia (1) Obat Wasir (1) Paru Basah (1) Paru Bash (1) Penghilang Stress (1) Penyakit Kanker (1) Penyakit Kuning (1) Pepaya (1) Pertanian (1) Perut Kembung (1) Pisang (1) Putih Telur (1) Rabun Senja (1) Resep Kembar (1) Sakit Ginjal (1) Sakit Kepala (1) Sariawan (1) Selai Kacang (1) Singkong (1) Stretch Mark (1) Strobery (1) Tebu (1) Tekanan Darah (1) Tenggorokan (1) Tersangkut Tulang Ikan (1) Tolong Menolong (1) Tulang Patah (1)