Latest News

Monday, May 27, 2013

Tips Dan Teknik Budidaya Belut

Belut adalah sekelompok ikan yang berbentuk dan mirip seperti ular, Dan yang termasuk dalam suku (Synbranchidae). Suku ini terdiri dari 4 genera dengan total 20 jenis. Jenis-jenisnya belum di perikan dengan lengkap sehingga Angka-angka tersebut bisa berubah. Dan anggotanya bersifat pantropis (Telah ditemukan di semua daerah tropika).

Belut ini berbeda dengan sidat, Yang sering di pertukarkan, belut sejenis ikan ini dikatakan tidak memiliki sirip, Kecuali sirip ekor yang juga tereduksi. Dementara sidat masih memiliki sirip yang jelas Chiri-ciri khas belut yang lainya adalah Bersisik. (Hanya sedikit) Yang dapat bernapas dari udara, Bukan insang sempit, Dan tidak memiliki kantung renang dan tulang rusuk. Belut praktis merupakan hewan air darat. Sementara kebanyakan sidat hidup di laut meski ada pula yang di air tawar. Mata belut kebanyakan tidak berfungsi baik.

Ukuran tunuh berfariasi, (Monopterus indicus) Hanya berukuran 8,5 cm. Sementara belut mamer (Synbranchus marmoratus) Telah di ketahui dapat mencapai 1,5 m, Dan belut sawah sendiri yang bisa di jumpai di sawah juga di jual dan untuk di makan. Dapat mencapai panjang sekitar 1 m. Atau dalam bahasa betawinya (Di sebut moa). Kebanyakan belut tersebut tidak suka berenang bahkan lebih suka bersembunyi di dalam lumpur. Semua jenis belut adalah pemangsa, Daftar mangsanya adalah seperti Hewan-hewan yang kecil yang ada di rawa dan sungai. Seperti hewan : Ikan, Katak, Serangga, Dan Krustasea yang kecil.


Nah, Lansung saja kita ke inti artikel buat anda yang ingin budidaya belut, Mungkin anda tidak mempunyai lahan yang layak dan cukup, Budidaya belut dalam tong adalah alternatif yang dapat anda coba. Dan jenis drum yang dapat di pergunakan adalah drum yang seukuran drum bekas seperti drum oli yang sering lihat dan kita temukan. Caranya adalah dengan cara melubangi Sisi drum tersebut selebar +/-30 cm, Secara memanjang dari atas kebawah, Lalu drum yang telah di lubangi sisinya tadi, di rebahkan dengan posisi lubang yang di atas. Dan anda juga dapat menyambung Drum-drum tersebut untuk di jadian kolam yang panjang. Tentu saja anda harus Mengelas sambungan drum, Agar drum tidak bocor di saat berisi air.

Penting sekali buat anda ketahui dalam budidaya belut ini, Terlebih dahulu agar terhindar dari Karat-karat drum di saat telah di sis air. Baru setelah Cat nya kering, Drum di sis dengan lumpur dengan ketebalan +/-50 cm. lalu drum telah bisa di isi air sampai permukaan air kurang lebih 5-10 cm. Di atas Lumpur tersebut.

Langka selanjutnya mengkondisikan kolam drum agar seperti habitat belut yang sebenarnya.Caranya adalah dengan menanami eceng gondok di dalam kolam drum. Eceng gondok tersebut juga berfungsi untuk memproduksi oksigen untuk belut yang anda budidaya di dalam drum. Dan sebagai acuan, Jumlah ideal eceng gondok dalam drum lebih kurang adalah 30% dari luar permukaan air di dalam drum.

Dan temperatur yang terlalu panas tidak baik di dalam budidaya belut, Oleh karena itu ddddrum sebaiknya tidak di letakkan pada tempat yang langsung terkena sinar Matahari. Jika anda memperhatikan Hal-hal tersebut yang di atas, Maka besar kemungkinan budidaya belut anda di dalam drum akan memberikan hasil yang memuaskan. Dan jangan lupa bahwa Prospek budidaya belut tersebut sangat baik untuk keadaan harga pasar pada saat ini.

Nah, Seain budidaya belut dalam lumpur, Anda juga dapat mempelajari budidaya belut tampa lumpur. Caranya juga berbeda dengan cara-cara budidaya belut dalam lumpur yang diatas. Berikutdi bawah ini budidaya belut.

1. Kolam Budidaya Belut

Untuk budidaya belut, Anda harus mengetahui terlebih dahulu kolaaam yang bagus untuk belut yang dapat tumbuh. Secara garis besarnya teknik budidaya belut tidak lah terlalu sulit...! Kolam tempat budidaya belut harus selalu mendapatkan sirkulasi air yang terus menerus, Walau debit airnya kcil, Yang perlu sekali anda usahakan selalu ada air yang masuk, Dan ada juga air yang keluar (Air Keluar masuk Setaip Saat). Readmore

2. Cara Memberi Pakan Dalam Budidaya Belut

Dalam budidaya belut, Cara memberikan pakan yang benar adalah Hal yang harus anda perhatikan, Jika tidak..! Belut yang anda ternak tidak akan bisa berkembang dengna baik. Pemberian pakan dalam budidaya belut cukup di lakukan satu kali dalam sehari. Hal seperti ini yang membuat budidaya belut relatif lebih mudah jika di bandingkan dengan budidaya yang lainya. Readmore

3. Prospek Budidaya Belut

Prospek budidaya belut sungguh sangat cerah apabila dilihat dari trend permintaan pasar untuk belut yang selalu meningkat, dengna mudah dapat diprediksikan bahwa peluang bisbis seperti ini cukup menjanjikan bagi para pengusaha menengah, Bahkan bagi para pemula yang hanya mempunyai modal usaha yang relatif kecil, Misalnya, Beternak belut dengan air bersih atau mungkin budidaya belut. Readmore

Berikut di bawah ini pembahasan mengenai budidaya belut di dalam tong dan akan di mulai dari persiapan awal hingga waktu panen. Dalam hal ini lahan yang tersedia juga sangat di butuhkan meski tidak membuthkan lahan yang luas. 

1. Perlengkapan

Hal yang paling utama sekali yang harus di persiapkan dalam budidaya belut di dalam tong adalah peralatan sebagai berikut di bawah.

A. Tong atau drum, di sarankan terbuat dari plastik agar tidak berkarat.
B. Paralon
C. Kawat kasa
D. Tandon sebagai penamapung air
E. Ember, Cangkul, Baskom dan Jerigen

2. Persiapan dan teknik budidaya belut

Persiapan dan budidaya belut perlu kita ketahui agar kelak akan mendapatkan hasil yang maksimal. hal yang perlu di perhatikan adalah media pemeliharaan sebagai tempat berkembang biak atau media tempat membesarkan belut tersebut. Dalam hal ini yang perlu di perhatikan adalah seperti berikut di bawah ini.

A. Drum Atau Tong

Drum yang di pergunakan untuk budidaya beluut haruslah tidak bocor dan berkarat. Apabila drum yang di pergunakan terbuat dari besi atau seperti kaleng, Maka sebaiknya drum di bersihkan terlebih dahulu dari karat, dan lakukan pengecekan ulang, Dan diamkan sampai kering hingga tidak berbau cat lagi drum tersebut/kaleng.

Cara mempersiapakn tong atau drum sebagai media budidaya belut, di lakukan dengan Tahapan-tahapan seperti berikut di bawah ini.

A. Letakkan tong pada posisi tanah yang datar, hal ini di lakukan agar media menjadi lebih luas.
B. Buka bagian tengah drum dan sisakan 5 cm pada bagian sisi kiri dan kanan.
C. Pasang alat sebagai pengajal agar drum tidak menggelinding dan bergerak.
D. Buat saluran pembuangan di bawah tong, Dan letakkan saluran pembuangan ini dapat di sesuaikan dengan penampungan limbah pembuangan.
E. Buah peneduh tong, sehingga intensitas panas matahari tidak terlalu tinggi dan mengenai langsung ke permukaan drum. Bahan ini bisa di buat dengan net atau waring atau dengan bahan yang lebih sederhana lainya.

B. Media Tanah

Media tanah yang di pergunakan adalah tanah yang tidak berpasir, dan juga tanah yang tidak terlalu liat, Dan memiliki kandungan hara yang cukup. Dalam hal seperti ini di sarankan untuk menggunakan media tanah yang diambil dari sawah. Pematangan media tanah bisa di lakukan dengan Tahapan-tahapan sebagai berikut.

A. Masukkan tanah kedalam tong hingga ketinggian 30-40 cm.
B. Masukkan air hingga tanah becek, Namun tidak bergenang/menggenang.
C. Dan masukkan EM 4 sebanyak 4 botol kedalam tong.
E. Kemudian aduk tanah sebanyak 2 kali sehari, sehingga tanah menjadi lembut dan gembur.

Perlu sekali di ketahui bahwa perlakuan diatas tidak tidak berlaku untuk bahan baku tanah yang di ambil dari sawah.

C. Media Instan Bokashi

Media ini di buat pada luar tong, yang merupakan campuran dari bahan utama dan bahan campuran. Penggunaan 100 kilo bahan akan menghasilkan 90 kilo media instan bokashi. Untuk setiap tong berukuran 200 liter dan membutuhkan 40 kilo bokashi. Dalam pembuatan bokashi di butuhkan bahan bahan utama seperti berikut di bawah ini.

A. Jerami padi 40%
B. Pupuk kandang 30%
C. Bekatul 20%
D. Potongan batang pisang 10%

Dan bahan campuranya terdiri dari :

1. EM4
2. Air sumur
3. Larutan 250 gram gula pasir untuk menghasilkan 1 liter larutan molases

Cara pembuatan media instan bokashi dilakukan dengan,

1. Cacah jerami dan potongan batang pisang, dan kemudian keringkan terlebuh dahulu. Tanda bahan yang telah kering adalah, Hancur ketika di genggam.
2. Campurkan bahan cacahan diatas dengan bahan pokok lainya lalu aduk sampai merata.
3. Lalu campurkan bahan ini Sedikit demi sedikit dan jangan terlalu basah.
4. Kemudian tutp media dengan Karung/goni atau terpal selama 4-7 hari Dan bolak balikan campuran agar tidak membusuk.

D. Mencampur media tanah

Untuk mencampur media tanah, juga media bokashi bisa di lakukan dengan Tahapan sebagai berikut ini.

1. Masukkan media bokashi kedalam tong dan aduk sampai merata.
2. Dan masukkan air kedalam tong hingga ketinggian 5 cm dan diamkan hingga terdapat plankton atau cacing, dakam waktu satu minggu. selama proses ini berlangsung tong tidak perlu di tutupi.
3. Keluarkan air dari tong dan ganti dengan air bersih atau baru dengan ketinggian yang sama seperti semula.
4. Masukkan tumbuhan air yang tidak terlalu besar sebanyak 3/4 bagian dan Ikan-ikan kecil lainya.
5. Masukkan vetsin secukupnya sebagai perangsang nafsu makan belut, Dan diamkan selama 2 hari.

Di dalam hal ini perlu juga anda perhatikan adalah ketinggian seluruh media kecuali, media tumbuhan air tidak lebih dari 50 cm.

E. Masukkan Bibit belut

Setelah seluruh budidaya belut yang diatas, maka tahapan yang selanjutnya adalah menebarkan bibit belut. Bibit yang di tebar sebaiknya sebanyak 2 kg atau dengan jumlah bibit sebanyak 160-200 Ekor.

3. Perawatan

Perawatan belut yang di budidayakan di dalam tong, Relatif lebih mudah karena pemantauan budidaya juga relatif kecil. Tetapi sedemikian perawatan harus di perhatikan antaranya adalah sebagai berikut ini.

A. Pemberian pakan

Sebanarnya tidak ada aturan baku tentang volume pemberian pakan, Tetapi sebaiknya pakan di berikan 5% dari jumlah bibit yang di tebarkan. Dan pakan yang di berikan sebaiknya terdiri dari Cacing, Kecebong, Ikan-ikan kecil dan cacahan keong mas atau bekicot. Pemberian pakan di berikan pada hari ke 3 setelah bibit di tebar ke dalam tong. Dan pemberian pakan sebaiknya di lakukan pada sore hari seperti kebiasaan belut makan di alam bebas. Seperti sore dan malam hari.

B. Pengaturan air

Pengaturan air sangat penting sekali di perhatikan untuk membuang sisa makanan agar tidak menumpuk dan menimbulkan penyakit bagi belut. Pengaturan air ini bisa di lakukan dengan cara mengalirkan air bersih kedalam tong. Sebaiknya air yang masuk berupa percikan air, Hal seperti ini sangat cocok di lakukan dengan menggunakan pipa paralon sebagai media aliran. Sementara itu untuk saluran pembuangan bisa di lakukan dengan membuat lubang pada tong di ketinggian 8 cm dari genangan air pada media selain dari itu untuk mengatur pembuangan sisa kotoran percikan air juga sangat bermanfaat untuk menambah oksigen.

C. Perawatan tanaman air

Tanaman air juga ini juga di gunakan sebagai penjaga kelembaban tempat budidaya dan dan juga penjaga belut dari kepanasan.

D. Pemberian EM4

EM4 ini berfungsi untuk menetralisir Sisa-sisa pakan. Selain dari itu juga berfungsi untuk mengurangi bau, EM4 di berikan 2-3 kali sehari dengan dosis 1/2 sendok makan yang terlebih di larutkan dalam 1 liter air.

E. Perawatan di sekitar lokasi

Perawatan di sekitar lokasi ini di lakukan untuk menjaga tong dari tanaman liar, Lumut dan hama maupun predator pemangsa seperti Ayam liar.

F. Pemanenan

Pemanenan belut sudah dapat di lakukan setelah 3-4 bulan masa budidaya di lakukan atau sesuai dengan keinginan atau Permintaan harga pasar. Pemanenan untuk media drum dan tong tentunya lebih mudah lagi, Lalu belut hasil dari budidaya siap di pasarkan.

Sekian terimakasih karena anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Dan Teknik Budidaya Belut tersebut, Semoga banyak manfaatnya untuk anda tentunya pengunjung saya http://irianjayasehat.blogspot.com/2013/05/tips-dan-teknik-budidaya-belut.html

No comments:

Post a Comment

Tags

Kesehatan (237) Tips (146) Alam Nusantara (31) Obat Herbal (29) Kecantikan (19) Manfaat (18) Anti Kanker (7) Diabetes (6) Obat Diabetes (5) Bisul (4) Rematik (4) Asam Urat (3) Bawang Putih (3) Cengkeh (3) Darah Tinggi (3) Daun Sirsak (3) Jahe (3) Kanker (3) Kayu Manis (3) Masuk Angin (3) Obat Jerawat (3) Sakit Gigi (3) Sakit Tenggorokan (3) Stroke (3) Tips / Cara Mudah (3) Akar Pepaya (2) Ambeien (2) Batuk Pilek (2) Ciplukan (2) Demam (2) Garam Dapur (2) Infeksi Kulit (2) Influenza (2) Jeruk (2) Jeruk Nipis (2) Kemoterapi (2) Kolestrol (2) Kulit Manggis (2) Mimisan (2) Sakit Perut (2) Sambiloto (2) Sesak Nafas (2) Tanaman (2) Tempuyung (2) Tulang Kropos (2) Tumor (2) Vitamin (2) Air Lemon (1) Akar Daruju (1) Alkohol (1) Alpukat (1) Ampas (1) Anak Kembar (1) Android (1) Anti Oksidan (1) Batu Empedu (1) Batu Ginjal (1) Bawang Merah (1) Belalai Gajah (1) Bercocok Tanam (1) Buah Pir (1) Buah Pisang (1) Bunga Sepatu (1) Cuka Apel (1) Datang Bulan (1) Daun Bambu (1) Daun Bayam (1) Daun Cabe (1) Daun Dewa (1) Daun Kaktus (1) Daun Mint (1) Daun Pegagan (1) Daun Pisang (1) Daun Salam (1) Daun Sirih (1) Demam Berdarah (1) Diare (1) Ekor Naga (1) Flek Hitam (1) Gelandangan (1) Getah Bening (1) Gondok (1) Gula (1) Header (1) Jambu Mete (1) Kacang Tanah (1) Kalsium (1) Kelapa (1) Kentang (1) Kerja Sama (1) Keseleo (1) Kiwi (1) Kulit Petai (1) Kumis Kucing (1) Lemak Perut (1) Lengkuas (1) Lidah Buaya (1) Luka (1) Manfaat Bawang (1) Masalah Kerongkongan (1) Mata Minus (1) Memar (1) Memori Card (1) Mentimun (1) Merica (1) Mie Palsu (1) Obat Ajaib (1) Obat Kimia (1) Obat Wasir (1) Paru Basah (1) Paru Bash (1) Penghilang Stress (1) Penyakit Kanker (1) Penyakit Kuning (1) Pepaya (1) Pertanian (1) Perut Kembung (1) Pisang (1) Putih Telur (1) Rabun Senja (1) Resep Kembar (1) Sakit Ginjal (1) Sakit Kepala (1) Sariawan (1) Selai Kacang (1) Singkong (1) Stretch Mark (1) Strobery (1) Tebu (1) Tekanan Darah (1) Tenggorokan (1) Tersangkut Tulang Ikan (1) Tolong Menolong (1) Tulang Patah (1)